ECONOMICS

Program B50 Prabowo-Gibran Diproyeksi Kerek Harga CPO

Suparjo Ramalan 19/07/2024 17:19 WIB

Pasalnya, Indonesia mampu menghasilkan CPO di kisaran 58-60 persen dari total produksi dunia.

Program B50 Prabowo-Gibran Diproyeksi Kerek Harga CPO. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Program Biodiesel B50 yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi mengerek harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dunia. 

Pasalnya, Indonesia mampu menghasilkan CPO di kisaran 58-60 persen dari total produksi dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Dia mengatakan Presiden terpilih Prabowo tengah menyiapkan program B50, termasuk perusahaan yang bakal ditunjuk untuk mengelola biodiesel. 

"Kita siapkan dari sekarang, perusahaan yang nantinya (memproduksi) seperti arahan Bapak Presiden (Jokowi) dan Presiden terpilih (Prabowo), kita capai B50 ke depan," ujar Amran saat ditemui di kantor Kementan, Jumat (19/7/2024).

Saat ini kapasitas produksi bahan bakar nabati atau biofuel berbasis kelapa sawit di Tanah Air berada di angka 46 juta ton. Bahkan, jumlah ekspor mencapai 26 juta ton.

Amran menilai kapasitas produksi bakal semakin meningkat jika 5,3 juta ton solar yang diimpor oleh Indonesia dikonversi menjadi produk biodiesel. 

Potret inilah yang membuat harga CPO bakal terkerek naik. Kendati begitu, Amran menegaskan bahwa kenaikan harga menguntungkan bagi Indonesia, terutama petani sawit. 

"Kalau biofuel sekarang ini produksi kita 46 juta (ton), kita ekspor 26 juta (ton). Kalau kita konversi lagi karena kita impor 5,3 juta ton solar, itu artinya apa? Nanti harga CPO dunia ini naik, ujungnya adalah dinikmati petani Indonesia, dan sekarang perusahaannya sudah siap," kata dia.

(NIA)

SHARE