ECONOMICS

Program 'Bersih-Bersih' BUMN Diklaim Berhasil, Ini Tolok Ukurnya

Taufan Sukma Abdi Putra 09/08/2024 06:06 WIB

Harris juga mengapresiasi langkah Kementerian BUMN dalam memperbaiki kondisi perusahaan BUMN yang bermasalah tersebut dari sisi bisnis.

Program 'Bersih-Bersih' BUMN Diklaim Berhasil, Ini Tolok Ukurnya (foto: MNC Media)

IDXChannel - Langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membenahi dan memaksimalkan kinerja seluruh perusahaan di bawah naungannya diklaim berhasil.

Klaim tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Harris Turino, dengan melihat banyaknya kasus-kasus korupsi di internal manajemen BUMN yang berhasil diungkap dan ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

"Ini tentu hasil kerja nyata dari Kementerian BUMN yang harus kita apresiasi. Misalnya saja bagaimana kasus korupsi Jiwasraya, Asabri, dan sejumlah BUMN lain, akhirnya berhasil diungkap," ujar Harris, dalam keterangan resminya.

Keberadaan beragam kasus korupsi BUMN tersebut, menurut Harris, tidak hanya merugikan prajurit TNI, polri, PNS, maupun masyarakat luas, melainkan juga sekaligus merupakan cermin buruk dalam tata kelola BUMN di masa lampau.

"Kasus Jiwasraya sudah berhasil (diungkap), paling tidak, tidak ada orang yang dirugikan. Asabri juga. Lalu jangan sampai lah duit prajurit TNI, Polri, PNS, hilang begitu saja. Ini prestasi dari Kementerian BUMN di Era Erick Thohir. Meski (kasus korupsinya) terjadinya bukan di masa Pak Erick, tapi rupanya berhasil juga diselesaikan," ujar Harris.

Tak sekadar membongkar kasus BUMN terdahulu, Harris juga mengapresiasi langkah Kementerian BUMN dalam memperbaiki kondisi perusahaan BUMN yang bermasalah tersebut dari sisi bisnis. Harris mencontohkan upaya perbaikan Garuda dengan penurunan beban utang hingga 81 persen dan kembali beroperasi normal.

Harris menyebut bahwa aksi penyelamatan Garuda Indonesia ini memang patut diapresiasi. Pasalnya, maskapai tersebut sempat dalam kondisi yang memprihatinkan akibat persoalan kasus korupsi hingga dampak dari pandemi Covid-19. 


"Ini tentu capaian yang luar biasa, utang Garuda turun 81 persen dan menghasilkan keuntungan, operating profitnya sudah positif walaupun masih banyak PR seperti beban keuangan sekitar Rp 6 triliun per tahun yang harus dibayar, tapi paling tidak ini menyelamatkan," ujar Harris.

Sejalan dengan semangat Kementerian BUMN dalam pemberantasan korupsi tersebut, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, juga menegaskan komitmennya untuk mencegah segala bentuk tindakan suap dan korupsi sebagai bagian dari penguatan implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Komitmen tersebut dibuktikan dengan capaian sertifikasi ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

"SIG senantiasa menjalankan praktik bisnis yang jujur, beretika dan transparan. Capaian sertifikasi ISO 37001 menjadi panduan bagi SIG untuk memperkuat upaya pencegahan tindakan suap dan korupsi dalam operasi bisnis Perusahaan," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya.

Karena bagi SIG, menurut Vita, tindakan suap dan korupsi tidak hanya berdampak negatif pada keberlangsungan bisnis Perusahaan tetapi juga merugikan masyarakat dan negara.

"SIG memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) sebagai media untuk melaporkan indikasi pelanggaran terkait tindakan suap dan korupsi. Perusahaan tidak mentolerir setiap temuan pelanggaran dan tidak segan untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada pelanggar," ujar Vita.

Vita menjelaskan, dalam rangka memperkuat implementasi GCG, SIG telah menyusun Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct) bagi seluruh karyawan.

Pedoman Etika Perilaku yang terdiri dari etika usaha Perusahaan dan etika perilaku karyawan merupakan salah satu standar penerapan tata kelola yang wajib dipahami serta ditandatangani oleh seluruh Insan SIG.

Komitmen SIG dalam implementasi GCG telah mendapat pengakuan dan apresiasi dengan diraihnya sejumlah penghargaan, di antaranya penghargaan Best Right of Shareholders dan Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (BigCap) dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) pada ajang The 13th Corporate Governance Award 2022, serta Predikat Domestic Significantly Improved PLCs dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT RSM Indonesia Konsultan pada ajang Apresiasi Penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) untuk periode 2021 yang diselenggarakan oleh BEI pada Januari 2023 lalu. 

Terbaru, SIG berhasil meraih Predikat Medium Risk dengan skor 22,9 dalam penilaian kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola atau Environmental, Social, Governance (ESG) Rating dari lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics.

Capaian tersebut menempatkan SIG pada peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara dan menunjukkan implementasi ESG dalam operasi bisnis SIG berjalan dengan baik sehingga dinilai memiliki kemampuan dalam pengelolaan risiko.

"Kami senantiasa berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik GCG di setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasional untuk mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi," ujar Vita.

(Taufan Sukma)

SHARE