ECONOMICS

Proyek Tanggul Raksasa Cilegon-Gresik Prabowo Mulai Dibahas, Kapan Dibangun?

Iqbal Dwi Purnama 02/11/2024 12:01 WIB

Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun tanggul laut raksasa yang membentang dari Cilegon-Gresik mulai memasuki pembahasan oleh dua menteri.

Proyek Tanggul Raksasa Cilegon-Gresik Prabowo Mulai Dibahas, Kapan Dibangun? (foto ist)

IDXChannel - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun tanggul laut raksasa yang membentang dari Cilegon-Gresik mulai memasuki pembahasan oleh dua menteri.

Dua menteri itu adalah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.

AHY mengatakan, pembangunan tanggul laut ini untuk mengatasi fenomena penurunan muka tanah yang ada di sebagian wilayah pesisir Jawa bagian utara, terlebih Jakarta dan Semarang.

"Semangatnya Pantai Utara Jakarta, Tangerang sampai Bekasi bisa lebih aman karena kita tahu Jakarta mengalami penurunan tanah dan bahaya banjir, serta abrasi mengintai setiap saat," kata AHY dalam keterangan resminya, Sabtu (2/11/2024).

Sementara itu, Menteri PU, Dody Hanggodo menuturkan, rencananya tanggul laut raksasa akan dibangun dari Cilegon-Gresik dengan total panjang 958 Km. 

"Kami sudah buat trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design," kata Dody. 

Wakil Menteri Kementerian PU, Diana Kusumastuti menambahkan, untuk sanitasi saat ini tengah dibangun Jakarta Sewerage System Zona 1. 

"Zona 1 terletak di Pluit dengan kapasitas 240 ribu meter kubik per hari. Progres sekitar 20 persen dan masa pelaksanaan sampai 2027," kata Diana.

Menurutnya, pengendalian banjir dilakukan dari hulu ke hilir. Di hulu, Kementerian PU membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Keduanya merupakan bendungan kering yang dibangun sebagai pengendali banjir. 

Di bagian tengah dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung 16 km (sisa 16 km) dan Sodetan Sungai Ciliwung selesai 2023. 

Pada hilir, dilakukan pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong selesai pada 2023. Kemudian pembangunan tanggul pantai dan muara sungai tahap A, yang terintegrasi dengan sistem polder, pompa, saluran kolektor, pintu air serta penataan kawasan (2014-2024).

Apabila land subsidence di Jakarta terus berlangsung, maka pilihan terakhirnya adalah pembangunan tanggul laut tahap B atau giant sea wall sepanjang 21 km. Tanggul laut tahap B ini akan mereduksi area banjir 112 ribu meter persegi dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.

(Fiki Ariyanti)

SHARE