Proyek Tertunda Cukup Lama, Erick Thohir Ungkap Swasta Kesulitan Bangun Tol Bocimi
Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi II Cigombong-Cibadak baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (4/8/2023).
IDXChannel - Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi II Cigombong-Cibadak baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (4/8/2023). Pembangunan tol sepanjang 11,9 kilometer (km) itu sempat mangkrak alias tertunda cukup lama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, awal pembangunan Ruas Bocimi Seksi 2 Cigombong-Cibadak dilaksanakan oleh swasta.
Hanya saja, dalam proses pembangunannya swasta mengalami kesulitan, sehingga mengharuskan pemerintah mengalihkan proyek ini ke ke BUMN.
"Ciawi ke Sukabumi (Bocimi) itu memang sudah tertunda lama awalnya juga swasta, cuman kesulitan. lalu BUMN diharuskan ditugaskan untuk menyelesaikan, dan alhamdulillah selesai," ujar Erick saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian BUMN Jumat (4/8/2023).
Dalam rencana awal pembangunan proyek strategi nasional (PSN) itu harus dibangun pada 1996-1997 atau pada masa Kepresidenan Soeharto (Orde Baru), malangnya pembangunan tidak pernah terlaksana dan tertunda. Alasannya investor pada proyek ini sering berganti-ganti.
Pembangunan jalan tol kemudian dimulai lagi sejak 2015 atau di masa kepemimpinan Jokowi [periode pertama]. Pengusahaan Perjanjian Jalan Tol (PPJT), total investasi pembangunan Tol Bocimi mencapai Rp7,7 triliun dengan masa konsesi 45 tahun.
Adapun panjang keseluruhan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi mencapai 54 km, terdiri atas empat seksi yakni Seksi I Ciawi-Cigombong 15,3 km, Seksi II Cigombong- Cibadak 12 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 14 km, serta Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13 km.
Erick mencatat prospek Tol Bocimi sangat menjanjikan, lantaran menjadi akses utama menuju ke berbagai pusat strategis di Jawa Barat.
Di sisi, jarak tempuh mampu memangkas waktu. Artinya, adanya jalan tol ini waktu tempuh menuju Sukabumi akan lebih singkat dan mendukung mobilitas kendaraan logistik di Jawa Barat.
"Tadi disampaikan bapak Presiden, yang tadi jarak tempuhnya 9 jam, kalau Presiden sendiri mungkin karena beliau ada hal yang lain, jadi bisa 5-6 jam. tetapi buat yang lain bisa 9 jam, apalagi kalau kena macet pasar dan lain-lain. dan ini juga akses ke banyak tempat pariwisata dan Jabar adalah salah satu daerah yang investasinya tumbuh tinggi," ucap dia.
(SLF)