PTPP Ungkap Lima Proyek Strategis Nasional Bakal Rampung di 2024
PT PP (Persero) Tbk mengungkapkan lima proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan rampung pengerjaannya pada 2024 mendatang.
IDXChannel - PT PP (Persero) Tbk mengungkapkan lima proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan rampung pengerjaannya pada 2024 mendatang.
Salah satu PSN yang ditargetkan rampung tahun depan yaitu Bendungan Bagong yang berlokasi di Trenggalek, Jawa Timur. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 17,40 juta meter kubik untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 857 hektare.
Selanjutnya, proyek yang juga ditargetkan selesai tahun 2024 yakni Bendungan Way Apu yang berada di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Bendungan ini memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta meter kubik.
“Untuk Bendungan Way APu sudah dilaksanakan pengerjaan tunnel di Desember. Kemudian, pengerjaan tugu bendungnya dilanjutkan dan diselesaikan pada 2024,” kata Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP, Yul Ari Pramuraharjo dalam paparan publik secara daring pada Rabu (20/12/2023).
Selanjutnya, proyek Bendungan Manikin yang berlokasi di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga tengah dalam tahap pengerjaan tunnel dan akan dilanjutkan pengerjaan tugu bendung pada tahun depan.
Bendungan Manikin memiliki kapasitas tampung 28,20 juta meter kubik dan direncanakan dapat meningkatkan Daerah Irigasi Manikin seluas 560 hektare, sebagai sumber air baku sebesar 700 liter per detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,13 megawatt, dan mereduksi banjir hingga 331 meter kubik per detik atau 62 % dari Q50th.
Sementara untuk proyek jalan tol, yang ditargetkan rampung tahun depan yakni proyek tol Bayung Lencir Tempino. Saat ini, proyek ruas tol tersebut masih dalam tahap awal. Juga, proyek tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang saat ini masih terkendala lahan.
“Semuanya akan mulai produksi besar di tahun 2024,” tutur Yul Ari.
Lebih lanjut, perseroan menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru di tahun 2024 dapat mencapai 5%. Sementara hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan raihan kontrak baru mencapai Rp34,5 triliun.
Untuk menggenjot kinerja, perseroan akan berfokus dan memaksimalkan lini bisnis konstruksi. Sementara dari sisi investasi, perseroan juga akan berfokus untuk melakukan investasi pada proyek-proyek konstruksi. Hal itu bertujuan agar perseroan tidak lagi berinvestasi pada bisnis yang tidak sejalan dengan inti bisnisnya.
(SLF)