ECONOMICS

Puji Elon Musk, Bos Morgan Stanley: Semua Ingin Berbisnis Dengannya

Taufan Sukma/IDX Channel 05/12/2022 11:11 WIB

Musk bersama Steve Jobs dan Bill Gates, serta satu-dua nama lainnya, merupakan pengusaha paling menarik di dunia dalam 50 tahun terakhir.

Puji Elon Musk, Bos Morgan Stanley: Semua Ingin Berbisnis Dengannya (foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan investasi dunia, Morgan Stanley, secara terbuka memuji sosok triliuner pemilik bisnis kendaraan listrik, Tesla, yaitu Elon Musk.

Dalam pernyataan resminya, Chief Executive Officer Morgan Stanley, James Gorman, mengapresiasi Musk sebagai sosok berpendirian, yang tetap menjalankan rangkaian investasi di tengah tekanan ekonomi global yang terjadi.

"Saya tidak akan bertaruh melawan Elon Musk," puji Gorman, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (1/12/2022).

Dalam pandangan Gorman, Musk bersama Steve Jobs dan Bill Gates, serta satu-dua nama lainnya, merupakan pengusaha paling menarik di dunia dalam 50 tahun terakhir.

"Siapa yang tidak mau berbisnis dengan orang yang amemiliki kemampuan seperti itu," ungkap Gorman.

Morgan Stanley termasuk di antara pemberi pinjaman yang menyediakan USD13 miliar dalam pembiayaan untuk akuisisi Twitter Inc senilai USD44 miliar oleh Musk.

Reuters melaporkan pada bulan Oktober bahwa bank membatalkan rencana untuk menjual utang kepada investor karena ketidakpastian seputar keuntungan dan kerugian Twitter, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Gorman juga mengakui bahwa tingginya inflasi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir memaksa pihaknya untuk memperlambat laju kesepakatan investasi dengan berbagai klien utamanya.

Imbas dari kondisi tersebut, keuntungan perusahaan pun tertekan, sehingga memaksa manajemen untuk mulai mempertimbangkan wacana pemutusan hubungan kerja (PHK), yang disebut Gorman merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh sebuah perusahaan yang telah bertahun-tahun berkembang.

"Beberapa orang akan dilepaskan," tutur Gorman.

Dijelaskan Gorman, tingginya inflasi membuat perusahaan harus semakin selektif dalam menentukan profil risiko dari kesepakatan investasi yang sedang dijajaki.

Kondisi tersebut mau tidak mau membuat aktivitas penandatanganan kesepakatan melamban, yang pada akhirnya menekan keuntungan perusahaan.

"Kesepakatan melamban, sehingga membebani keuntungan. Maka pemotongan (jumlah karyawan) sederhana dibutuhkan. Di sebagian besar bisnis, itulah yang akan Anda lakukan setelah bertahun-tahun berkembang," tegas Gorman. (TSA)

Penulis: Hafiz Habibie

SHARE