ECONOMICS

Punya 60 Gun Charging Station, Super Electric Mobility Hub Pertama Dibangun di Batang

taufan sukma 22/07/2024 06:09 WIB

hadirnya super electric mobility hub di kawasan KITB merupakan langkah besar dalam upaya mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia

Punya 60 Gun Charging Station, Super Electric Mobility Hub Pertama Dibangun di Batang 9foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan penyedia solusi sistem pengisian daya kendaran listrik (Electric Vehicles), Utomo Charge+, resmi menggandeng PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) guna menghadirkan akses pengisian daya kendaraan listrik yang mudah dan terpercaya.

Kolaborasi kedua pihak diresmikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS), di mana pihak Utomo Charga+ bakal memanfaatkan tanah komersial/kavling di Kawasan Industri Terpadu Batang untuk dikembangkan menjadi super electric mobility hub pertama di Indonesia, dengan dilengkapi 60 gun charging station. 

PKS ditandatangani secara langsung oleh Managing Director Utomo Charge+, Anthony Utomo, bersama dengan Direktur Utama PT KITB, Ngurah Wirawan, di sela acara GBC Commercial Launch: Empowering Sustainable Industrial Excellence, di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Menurut Managing Director Utomo Charge+, Anthony Utomo, Super Electric Mobility Hub merupakan pusat pengisian daya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pertama dan terbesar di Indonesia.

"Dengan dilengkapi 60 gun menggunakan kemampuan ultra fast charging, SPKLU ini mampu menampung berbagai jenis EV dari kendaraan listrik, bus komersial listrik, hingga truk listrik," ujar Anthony, usai penandatanganan.

Nantinya, menurut Anthony, akan dibangun 60 SPKLU secara bertahap pada super electric mobility hub tersebut. 

"Kendaraan komersial berbasis listrik memiliki peluang sumbangsih dekarbonisasi yang besar bagi sektor industri. Emisi karbon yang rendah dari kendaraan ini menjadikan daya saingnya semakin tinggi," ujar Anthony.

Anthony menjelaskan, pihaknya bangga dapat mendorong perkembangan ekonomi rendah karbon di kawasan industri Batang, melalui pembangunan super electric mobility hub.

"Upaya ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi industri, tetapi juga menciptakan akses infrastruktur moda transportasi umum yang bersih dan berkelanjutan di sepanjang jalur Jakarta-Semarang," ujar Anthony. 

Anthony juga mengatakan, hadirnya super electric mobility hub di kawasan KITB merupakan langkah besar dalam upaya mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target energi bersih. 

"Kami optimistis kehadiran super electric mobility hub ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para pengguna EV, tapi juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia," ujar Anthony.

Hal ini, dikatakan Anthony, sejalan dengan target pemerintah untuk membangun 32.000 unit SPKLU hingga tahun 2030, yang bertujuan untuk mengakomodasi potensi 2,2 juta unit kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat yang diprediksikan akan beredar di Indonesia pada tahun tersebut.

Sementara, Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT KITB, Indri Septa Respati, mengatakan bahwa Super Electric Mobility Hub akan menjadi ikon baru mobilitas ramah lingkungan di Indonesia. 

Kerjasama ini merupakan wujud komitmen PT KITB dalam mendukung pembangunan ekosistem EV yang tangguh dan berkelanjutan di Indonesia.

"KITB merupakan kawasan industri terdepan di Indonesia dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Utomo Charge+ sebagai mitra kluster komersial pertama di KITB untuk mempercepat transisi ke era mobilitas ramah lingkungan di Indonesia," ujar Indri.

Karenanya, menurut Indri, pihaknya mempercayakan Utomo Charge+ sebagai mitra kerja untuk bersama-sama mendorong inisiatif hijau dan berkelanjutan di Indonesia, dengan menyediakan infrastruktur pengisian daya yang handal di kawasan KITB.

Rencananya, pembangunan super electric mobility hub ini akan mulai dibangun pada kuartal IV-2024 dan diharapkan selesai pada kuartal II-2025. (TSA)

SHARE