ECONOMICS

Pupuk Indonesia Luncurkan Peta Jalan Riset untuk Atasi Krisis Pangan

Suparjo Ramalan 29/09/2022 02:30 WIB

Pupuk Indonesia resmi meluncurkan peta jalan atau roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 untuk menjawab tantangan tren mata rantai pangan.

Pupuk Indonesia Luncurkan Peta Jalan Riset untuk Atasi Krisis Pangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi meluncurkan peta jalan atau roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031. Peta jalan ini diharapkan bisa menjawab tantangan tren mata rantai pangan melalui kontribusi Riset & Development (R&D). 

Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta BUMN terus melakukan transformasi dan inovasi guna menjadi pemain kelas dunia.

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto mengatakan bahwa ketersediaan dan keterjangkauan  dalam penyediaan pangan saat ini menuntut adanya sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Oleh karena itu, peluncuran Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 dapat berkontribusi dalam menjawab disrupsi tren mata rantai agri-food.

“Prinsip pertanian berkelanjutan, berarti kita memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, karenanya pertanian yang berkelanjutan bersandar pada tiga pilar yaitu ekonomi; sosial; dan lingkungan,” ungka Nugroho saat acara Launching Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 di Kantor Pusat Pupuk Indonesia, Rabu (28/9/2022). 

World Bank (Bank Dunia) memprediksi peningkatan harga bahan pangan akan terjadi hingga 2024, ditambah lagi faktor seperti geopolitik, kebijakan perdagangan dunia, dan perubahan iklim akan berdampak pada rantai pasok bahan pangan.

Selain tiga pilar pertanian berkelanjutan, Nugroho mengungkapkan bahwa riset, teknologi, dan inovasi terkait nutrisi tanaman memiliki peran penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Saat ini, Pupuk Indonesia menetapkan 4 fokus riset utama dalam roadmap 10 tahun ke depan terkait precision agriculture, enhanced efficiency fertilizer, biofertilizer, dan sustainable industry.

Pupuk Indonesia, dikatakan Nugroho sudah memiliki Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI) yang menjadi pilar utama dalam memadukan riset produk, teknologi, dan kebijakan. Pupuk Indonesia juga memiliki 3 prinsip utama dalam R&D yaitu Increase Profitability, Improve Productivity, dan Lead in Sustainability, dengan harapan produk inovasi dapat memiliki dampak bisnis yang signifikan terhadap 3Ps (People, Planet, Profit).

“Apresiasi saya sampaikan kepada kita semua sebagai pelaku utama inovasi ke depan dengan terbitnya Roadmap Riset Klaster Pupuk tahun 2022 – 2031. Dengan semangat tersebut Pupuk Indonesia membuka kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak yang berkompeten. Salah satunya hari ini, kami mengukuhkan kembali jalinan kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional. Kami berharap kolaborasi dengan BRIN, yang merupakan lembaga riset pemerintah yang terintegrasi, dapat mengakselerasi skenario research to industry yang memberikan manfaat ekonomi bagi industri, lingkungan dan sosial,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Muhammad Rizal Kamal menilai Kementerian BUMN mendukung launching roadmap riset kluster pupuk periode 2022-2023 yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia. Dia pun meminta proses R&D harus didukung dan menyesuaikan perkembangan teknologi.

Sebagai informasi, peluncuran Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022 – 2031 dilaksanakan dengan kegiatan acara yang yang bertemakan Towards Sustainable Agri-Food Value Chain.

Acara ini dihadiri oleh Asdep Industri Pangan dan Asdep Bidang Teknologi Informasi Kementerian BUMN, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN, Kepala Pusat Pelayanan Teknologi BRIN, Direktur Bisnis Perum Bulog, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha IDFood, Advisor IFRI dan Direksi PI Grup.

(FRI)

SHARE