ECONOMICS

Ragu Gunakan Kendaraan Listrik, Masyarakat RI Khawatir Biaya Ganti Baterai

Wahyu Sibarani 16/10/2023 13:41 WIB

Kendaraan listrik roda dua dan roda empat semakin marak dipasarkan di Indonesia. Namun, respons masyarakat belum cukup tinggi karena biaya ganti baterai.

Ragu Gunakan Kendaraan Listrik, Masyarakat RI Khawatir Biaya Ganti Baterai. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kendaraan listrik roda dua dan roda empat semakin marak dipasarkan di Indonesia. Namun, respons masyarakat belum cukup tinggi dibandingkan pembelian kendaraan dengan bahan bakar minyak.

Itu karena masyarakat Indonesia menyimpan banyak kekhawatiran. Hal itu didapat berdasarkan survei Price Waterhouse Cooper Indonesia (PWC Indonesia) mengenai kendaraan listrik yang dijalankan pada Juni-September 2023 ini.

Dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (16/10/2023) ini, PWC Indonesia menyebutkan walaupun daya tarik kendaraan listrik  semakin besar, kekhawatiran konsumen dapat memengaruhi tingkat adopsi Electric Vehicle (EV) secara signifikan.

Hal itu termasuk biaya pemeliharaan yang mungkin menjadi mahal dalam jangka panjang. Dari situ sebanyak 87 persen responden paling khawatir terhadap biaya penggantian baterai. Mereka juga melihat ada banyak hal masalah purna jual yang bakal memberatkan seperti  harga suku cadang,  pengeluaran tak terduga, dan besarnya biaya perawatan rutin.

Kekhawatiran itu akhirnya membuat kondisi adopsi kendaraan listrik di Indonesia berjalan unik. Pasar kendaraan listrik di Indonesia diyakini bertumbuh dengan baik. Hanya saja masih lebih lambat dibanding kondisi pasar listrik secara global.

"Adopsi EV di Indonesia lebih lambat dibandingkan di pasar global. Oleh karena itu, para pemimpin industri dan pembuat kebijakan sedang mempersiapkan masa depan di mana kendaraan ramah lingkungan dapat memainkan peran utama di pasar," ujar Hendra Lie, PWC Indonesia Automotive Leader.

PWC Indonesia menurut Hendra Lie mengajak para produsen, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk mengedukasi masyarakat. Terutama mengenai layanan purna jual mobil listrik yang jadi kekhawatiran terbesar konsumen.

"Diperlukan Kampanye kesadaran komprehensif yang menyoroti kemajuan teknologi kendaraan listrik, manfaat biaya jangka panjang, dan dampak positif terhadap lingkungan dapat dan harus mampu mengubah persepsi," harap Hendra Lie.

Saat ini, harga baterai mobil listrik memang tidak murah. Misalnya, harga baterai mobil listrik Toyota bZ4X yang mencapai Rp540 juta. Harga itu nyaris setengah harga dari Toyota bZ4X yang mencapai Rp1,19 miliar.

Begitu juga dengan harga baterai Hyundai Ioniq 5 yang ada di rentang harga Rp300 juta hingga Rp400 juta. Saat ini memang pihak produsen mobil listrik telah memberikan garansi baterai mobil listrik yang cukup lama hingga nyaris 8-10 tahun.

Namun, begitu masa garansi selesai mau tidak mau jika ada kerusakan pada baterai, maka pemilik mobil listrik itu harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

(FRI)

SHARE