ECONOMICS

Ratusan Sapi Ternak di Tangerang Terjangkit Penyakit Kulit 

Irfan Maulana/MPI 16/05/2023 15:41 WIB

Ratusan sapi ternak di Kabupaten Tangerang terjangkit penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol. 

Ratusan Sapi Ternak di Tangerang Terjangkit Penyakit Kulit. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ratusan sapi ternak di Kabupaten Tangerang terjangkit penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol. Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Joko Ismadi mengatakan total ada 303 sapi yang terjangkit penyakit tersebut. Adapun jumlah tersebut meningkat signifikan sejak 3 Mei 2023.

"Sampai 3 Mei 2023, itu ada 219 kasus di 13 kecamatan. Tapi setelah ditelusuri lagi, terdapat tambahan di 3 kecamatan. Sehingga total ada 303 kasus di 16 kecamatan," kata dia dalam keterangannya, Selasa, (16/5/2023).

Ia menjelaskan, pihaknya pun tak bisa berbuat banyak untuk menangani penyakit hewan ini. Sebab mengalami berbagai kendala salah satunya vaksin yang sudah habis.

"Vaksin di kita itu dari Januari, Provinsi Banten dialokasikan 800 saja, dan itu sudah habis di awal Maret. Kemudian kita minta lagi bantuan, tapi sampai saat ini belum ada. Informasinya sih karena ketahan di pelabuhan atau apalah alasannya," katanya.

"Kendala kedua adalah kami di kabupaten/kota mengeluh, Kementerian Pertanian sebagai pemangku kepentingan terkait LSD ini kurang begitu greget. Beda dengan menghadapi PMK (penyakit mulut dan kuku)," tambahnya.

Kendati begitu, Pemkab Tangerang terus melakukan upaya untuk penyembuhan sapi ternak. Sehingga, banyak sapi ternak yang positif LSD kini sembuh.

"Ada beberapa juga hewan yang sebelumnya suspek saat ini sudah sembuh juga," ucap dia.

Joko menuturkan, ratusan hewan ternak yang dinyatakan positif terpapar penyakit kulit berbenjol itu, secara umumnya merupakan hewan ternak jenis sapi yang ada di wilayahnya.

"Hewan ternak yang terpapar itu kebanyakan jenis sapi, dan secara umum kebanyakan kasus dari sapi," katanya. 

Joko menjelaskan, penanganan terhadap hewan yang terjangkit LSD itu sama dengan penanganan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK), dengan memisahkan dari sapi yang sehat. 

"Kita coba maksimalkan apa yang bisa kita lakukan, apakah di waktu senggang juga kita bisa lakukan vaksinasi PMK. Tapi, pada intinya sekarang kita secara maksimal untuk penanganan itu," jelasnya.

(SLF)

SHARE