ECONOMICS

Raup Pinjaman dari Korsel, Kemenhub Groundbreaking LRT Bali Tahap I di September

Iqbal Dwi Purnama 19/02/2024 15:29 WIB

Kemenhub mengatakan proyek pembangunan LRT Bali tahap 1 siap groundbreaking pada September 2024 mendatang, setelah mendapat pinjaman dari Korsel.

Raup Pinjaman dari Korsel, Kemenhub Groundbreaking LRT Bali Tahap I di September. ( Foto: MNC Media)

IDXChannel - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, mengatakan proyek pembangunan LRT Bali tahap 1 siap groundbreaking pada September 2024 mendatang.

Hal itu bisa terealisasi setelah ada pinjaman dari Korea Selatan (Korsel). "Direncanakan groundbreaking LRT Bali bisa dilaksanakan  bulan September 2024 untuk tahap 1," ujar Adita saat dihubungi MNC Portal, Senin (19/2/2024).

Adita menjelaskan untuk pembangunan LRT Bali Tahap 1 ini akan dibangun sekitar sepanjang 6,3 KM, yang menghubungkan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan Depo sekitar yang akan dibangun atau Central Park.

"Jadi yang September itu groundbreaking untuk jalur Airport-Depo, sekitar 6,3 km," sambungnya. 

Lebih lanjut, Adita menjelaskan skema pembiayaan untuk pembangunan LRT Tahap 1 menggunakan dana pinjaman dari Korsel. Meski demikian, Adita enggan menyebutkan nominal pinjaman untuk membangun LRT Bali tersebut. 

Saat ini proyek LRT Bali tengah dalam penyusunan studi kelayakan/Feasibility Study (FS) oleh Korea. Targetnya FS tersebut akan rampung sekitar bulan April 2024 mendatang. 

"Itu loan (pinjaman) dari Korea. Saat ini tahap penyelesaian Study atau FS oleh Korean National Railway. Target selesai April 2024," kata Adita. 

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen membangun transportasi massal perkotaan untuk mengatasi permasalahan kemacetan di sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya yaitu di Bali.

“Kami akan fokus untuk memulai pembangunan LRT Bali Tahap 1 yaitu dari Bandara Ngurah Rai hingga Central Park,” ujar Menhub.

Menhub menjelaskan, pemerintah mengundang Korsel untuk bekerjasama membangun proyek transportasi massal berbasis rel pertama yang ada di Bali tersebut. Adapun FS dilakukan oleh Korea National Railways dengan pembiayaan grant dari Korea Exim Bank.

"Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korsel kepada pihak Eximbank, KNR, dan pihak terkait lainnya, sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik," pungkas Menhub.

(FRI)

SHARE