ECONOMICS

Rawan Longsor, Jasa Marga Diminta Antisipasi Jalan Tol Batang-Semarang

Giri Hartomo 15/02/2021 15:45 WIB

Pihaknya sudah meminta kepada Jasamarga Semarang Batang sebagai operator untuk melakukan perbaikan dan penguatan. Mengingat curah hujan sangat tinggi. 

Rawan Longsor, Jasa Marga Diminta Antisipasi Jalan Tol Batang-Semarang (FOTO: MNC Media)

IDXChannel  - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meminta kepada pengelola atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dari Jalan Tol Batang-Semarang untuk melakukan antisipasi segera dalam menghadapi musim penghujan ini. Tujuannya adalah agar tidak terjadi lagi jalan amblas seperti di Tol Cikopo - Palimanan (Cipali).  

Pelaksana Harian (Plh) Anggota BPJT Unsur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahbullah Nurdin mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Jasamarga Semarang Batang sebagai operator untuk melakukan perbaikan dan penguatan. Mengingat curah hujan sangat tinggi.  

"Kelihatannya sama menggunakan bore pile deh, tapi lagi dikaji dulu indikasi penyebabnya oleh konsultannya Jasa Marga Batang Semarang, setelah itu baru bisa disimpulkan cara penanganannya seperti apa," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (15/2/2021).  

Menurutnya perbaikan dan penguatan perlu segera dilakukan. Jangan sampai, kasus jalan amblas kembali terjadi, apalagi jalan tol Batang-Semarang tergolong baru dibandingkan dengan Cipali.  

Jalan tol Cipali sendiri diresmikan pada Juni 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Sedangkan jalan tol Batang-Semarang diresmikan pada Desember 2018 oleh Presiden Joko Widodo.  

Artinya, jalan tol Batang-Semarang hingga saat ini baru berumur 2 tahun. Maka jika jalan tol tersebut amblas akan banyak pertanyaan mengenai kualitas jalan tol yang sudah dibangun tersebut dari masyarakat.  

"Iya, makanya sudah kita minta untuk segera antisipasi karena sekarang curah hujannya juga ekstrim ya," kata Nurdin.

Curah hujan yang tinggi ini berpotensi menyebabkan longsor pada jalan tol Batang - Semarang. Berdasarkan perkiraannya, indikasi terjadinya longsor berada di kilometer 350 dan 364.  

"Belum sih, cuma ada indikasi longsor karena ada saluran air yang mulai menggerus juga," ucap Nurdin.  (SANDY)

SHARE