ECONOMICS

Rayakan Natal di Medan, Menkumham Yasonna Resmikan Gereja Wasiat Mendiang Istri

Raka Dwi Novianto 24/12/2021 16:41 WIB

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly merayakan Natal dan meresmikan gereja di pinggiran Kota Medan.

Rayakan Natal di Medan, Menkumham Yasonna Resmikan Gereja Wasiat Mendiang Istri(Dok.Ist)

IDXChannel – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly merayakan Natal bersama masyarakat sambil meresmikan gereja di pinggiran Kota Medan, Sumatra Utara. Momen ini makin istimewa karena gereja yang diresmikan itu, pembangunannya diinisiasi oleh istrinya, Elisye Widya Ketaren.

“Suatu momen yang sangat istimewa, bisa merayakan Natal bersama masyarakat, berbagi suka cita, sekaligus meresmikan gereja ini,” kata Yasonna, saat meresmikan gereja tersebut.

Adapun gereja yang diresmikan Yasonna adalah Gereja Jemaat Allah Indonesia (GJAI), yang terletak di Dusun III Ujung Bandar, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Yasonna mengungkapkan, istrinya sempat berpesan dan meminta agar pembangunan gereja diselesaikan. Bahkan, kata Yasonna, istrinya juga mencari tahu perkembangan pembangunan gereja tersebut, melalui seorang pegawainya di ladang, meski saat itu sedang dirawat di rumah sakit.

“Sebelum meninggal, istri saya, Ibu Elisye, menelepon dan meminta agar pembangunan Gereja ini diselesaikan. Saat dirawat di rumah sakit, beliau juga menelepon seorang pegawainya untuk menanyakan material yang kurang, atau material apa yang dibutuhkan untuk pembangunan gereja,” ungkap Yasonna.

Yasonna berharap gereja tersebut menjadi kado Natal untuk semua masyarakat Dusun III Ujung Bandar dan juga bagi istrinya.

“Semoga peresmian gereja ini menjadi kado Natal untuk kita semua, khususnya untuk masyarakat, dan untuk istri saya,” kata Yasonna.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Landen Marbun, menyampaikan bahwa istri Yasonna, Elisye Widya Ketaren, sangat sederhana semasa hidupnya.

“Ibu Elisye ini sangat sederhana, kesehariannya mendampingi Pak Menteri. Ketika tidak di Jakarta, maka Bu Elisye akan berada di ladang, ketika mengontrol pertaniannya, beliau selalu melihat gereja ini,” ungkap Landen.

Menurut Landen, Elisye kerap memperhatikan pembangunan GJAI hampir di setiap hari, ketika dalam perjalanan berangkat dan pulang dari rumah ke ladang.

“Menurut kami, ini adalah perjalanan hidup, catatan sejarah. Bahkan Ibu Elisye sudah menorehkan tinta emas dalam sebuah pelayanan Tuhan,” ucap Landen melanjutnya.

Perayaan Natal dan peresmian GJIA diakhiri dengan bakti sosial kepada masyarakat di sekitar GJIA.

(IND) 

SHARE