ECONOMICS

Realisasi Investasi di Jabar Capai Rp128,37 Triliun, Tertinggi di RI

Agung Bakti Sarasa 04/11/2022 01:28 WIB

Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp128,37 triliun sepanjang Januari-September 2022.

Realisasi Investasi di Jabar Capai Rp128,37 Triliun, Tertinggi di RI. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp128,37 triliun sepanjang Januari-September 2022. Capaian ini menempatkan Jabar di urutan teratas dalam realisasi investasi tahun 2022 se-Indonesia. 

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar mencatat, capaian realisasi investasi di Jabar sejak Januari hingga September 2022 mencapai Rp128,37 triliun.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Ika Mardiah, realisasi investasi dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik sebesar 19,72 persen dari periode yang sama di 2021 (year on year). 

"Adapun realisasi investasi tahun lalu tercatat sebesar Rp107,23 triliun. Capaian ini (realisasi investasi Januari-September 2022) menjadi yang tertinggi di Indonesia," ujar Ika, Kamis (3/11/2022). 

Selama kuartal III-2022, tambahan investasi mencapai Rp44,9 triliun. Selama tiga bulan itu, terdapat lima daerah yang paling banyak menerima investasi, yakni Kabupaten Karawang (Rp10,05 triliun), Kabupaten Bekasi (Rp7,86 triliun), Kabupaten Bogor (Rp4,92 triliun), Kota Bekasi (Rp4,32 triliun), dan Kabupaten Sukabumi (Rp3,58 triliun). 

"Jumlah proyek yang direalisasikan sebanyak 27.951 proyek, naik sebesar 17,69 persen dibandingkan periode yang sama di 2021 yang mencapai 23.749 proyek," papar Ika. 

Berdasarkan data investasi PMA dan PMDN Januari-September 2022, lanjutnya, wilayah dengan kontribusi tertinggi terhadap pencapaian realisasi investasi di Jabar adalah Kabupaten Bekasi (27,46 persen), Kabupaten Karawang (19,72 persen), dan Kabupaten Bogor (10,25 persen). 

Adapun sektor dengan realisasi investasi tertinggi di Jabar adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi (25,59 persen), perumahan, kawasan industri dan perkantoran (12, 03 persen), dan industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain (11,44 persen). 

"Sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi adalah sektor yang mendominasi realisasi investasi PMA dan PMDN di Jabar, yakni di Kabupaten Bekasi (26,39 persen), Kabupaten Sukabumi (15,57 persen) dan Kota Bekasi (11,67 persen)," katanya. 

Lebih lanjut Ika menerangkan, penyerapan tenaga kerja di Jabar pada periode Januari-September 2022 (YoY) mengalami kenaikan yang signifikan, baik yang berasal dari perusahaan PMA, maupun PMDN. 

"Jabar menyerap tenaga kerja sebanyak 132.128 pekerja berasal dari perusahaan PMA sebanyak 75.070 orang, dan dari perusahaan PMDN 57.058 orang," paparnya. 

Penyerapan tenaga kerja tersebut mengalami kenaikan pada setiap kuartal dibandingkan dengan periode yang sama di 2021. Kenaikan tertinggi terjadi pada kuartal I, yaitu sebesar 153,67 persen. 

"Realisasi investasi di Jabar pada Januari-September 2022 yang mengalami kenaikan sebesar 19,72 persen ini sebanding dengan kemampuan dalam menyerap tenaga kerja yang naik 50,55 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya," terangnya. 

Pada Januari-September 2021, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 818 orang. Sedangkan pada Januari-September 2022, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.029 orang. 

Jika dilihat dari rasio penyerapan tenaga kerja, PMA mampu menyerap 1.125 orang tenaga kerja per Rp1 triliun investasi atau lebih tinggi dibanding rasio yang berasal dari PMDN, yaitu 925 orang. 

"Berdasarkan data lima tahun terakhir, rasio penyerapan tenaga kerja di Jabar yang berasal dari PMA selalu lebih unggul dibandingkan yang berasal dari PMDN," kata Ika. 

(FAY)

SHARE