Realisasi Investasi Mendominasi Capai 52,6 Persen, Ini Alasan Investor Mulai Melirik Luar Pulau Jawa
Ke depan para investor akan lebih banyak yang memilih luar Pulau Jawa. Hal itu di dasarkan karena beberapa faktor.
IDXChannel - Kementerian Investasi menjelaskan sebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan I- 2023, di mana masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp172,9 triliun. Angka tersebut setara 52,6% dari total capaian realisasi investasi yaitu sebesar Rp328,9 triliun.
"Angka ini meningkat 16,3% dari periode yang sama di tahun 2022," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023).
Ia pun memproyeksikan, ke depan para investor akan lebih banyak yang memilih luar Pulau Jawa. Hal itu di dasarkan karena beberapa faktor.
Pertama, biaya tenaga kerja lebih murah. Kedua, infrastrukturnya sudah semakin baik. Ketiga adalah arus logistik juga sudah semakin baik. Keempat, bahan baku banyak tersedia di luar Pulau Jawa.
"Intuisi saya ke depan investor akan lebih memilih di luar Jawa karena faktor-faktor itu," ucapnya.
Selanjutnya Bahlil memaparkan, adapun untuk total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh provinsi Jawa Barat dengan kontribusi sebesar Rp50,0 triliun, diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.
Sementara, khusus untuk capaian realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), kata Bahlil, provinsi Sulawesi Tengah kembali berhasil mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yaitu sebesar USD1,9 miliar dan kemudian diikuti oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau.
Sedangkan untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun dan diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.
"Sebaran investasi ke luar Jawa terlihat di sini. Sulawasi Tengah tertinggi dan Riau masuk dalam 5 besar lokasi PMA, kemudian di peringkat 5 besar lokasi PMDN ada Kalimantan Timur dan Riau. Kementerian Investasi terus mendorong pertumbuhan investasi berkualitas yang Indonesia sentris. Kita dorong penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru," terang Bahlil.
Menurutnya, naiknya PMA karena kepercayaan orang asing terhadap Indonesia sangat tinggi. Terutama saat kepemimpinan dipegang oleh Presiden Jokowi.
Bahkan, kata Bahlil, jika ia bertemu dengan para investor asing, tak sedikit dari mereka yang bertanya "Who the Next Jokowi?".
Dia menyimpulkan bahwa para investor ingin pemimpin Indonesia selanjutnya dapat meneruskan upaya-upaya yang dilakukan Jokowi selama ini.
"Mereka masih ingin untuk kepemimpinan berikutnya seperti yang dilakukan Bapak Jokowi dalam konteks investasi yang konsisten. Jadi kepercayaan publik kepada pemerintahan kita di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi itu cukup luar biasa," tukasnya. (NIA)