ECONOMICS

Realisasi Investasi Tak Diikuti Penyerapan Tenaga Kerja, Bahlil Bocorkan Alasannya

Advenia Elisabeth/MPI 28/04/2023 17:10 WIB

Realisasi investasi periode Januari-Maret 2023 (triwulan I-2023) tercatat sebesar Rp328,9 triliun. Namun, serapan tenaga kerja lokal hanya 384.892 orang.

Realisasi Investasi Tak Diikuti Penyerapan Tenaga Kerja, Bahlil Bocorkan Alasannya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Realisasi investasi periode Januari-Maret 2023 (triwulan I-2023) tercatat sebesar Rp328,9 triliun. Namun, serapan tenaga kerja lokal hanya 384.892 orang.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui, pencapaian antara keduanya tidak berbanding lurus. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya karena realisasi investasi pada triwulan ini masih didominasi oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, serta sektor industri kimia dan farmasi yang mana banyak menggunakan teknologi dibandingkan tenaga manusia.

"Aku harus akui itu jadi antara target investasi kita atau nilai investasi kita terhadap tenaga kerja itu tidak berbanding lurus. Karena investasi kita itu bukan lagi padat karya yang banyak. Kalau kita mau bangun hilirisasi bauksit, nikel, tembaga mana ada pake manusia palingan bangun konstruksinya saja setelah itu dioperasikan oleh mesin," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Bahlil menerangkan, realisasi investasi juga banyak dari sektor pertambangan seperti contohnya di Freeport. Dalam pengerjaan tambang di sana, semua dioperasikan oleh mesin yang tersambung pada remot kontrol. Sehingga, jika ada tenaga kerja manusia hanyalah beberapa orang.

"Ini enggak bisa diapa-apain ini teknologi semua. Begitu canggihnya teknologi yang ada pada pengelolaan kita ini," ucap Bahlil.

Kendati demikian, ia menyadari meningkatkan jumlah tenaga kerja lokal tetap menjadi hal yang difokuskan pemerintah. Maka dari itu, Bahlil tak henti-hentinya mendorong perusahaan, apabila pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh tenaga kerja manusia tetap dikerjakan secara manual.

"Jadi kita blending. Ada bagian yang harus kita padatkan lapangan pekerjaan dan ada bagian secara teknologi yang memang harus kita akui bahwa tanpa teknologi, enggak bisa kita membangun industri skala besar," kata Bahlil.

Pemerintah pun, kata dia, tengah menggenjot UMKM agar bisa menambah lapangan pekerjaan manusia.

(YNA)

SHARE