ECONOMICS

Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi Capai 2,8 Juta Ton

Suparjo Ramalan 20/06/2024 07:55 WIB

Pupuk Indonesia mencatat realisasi penyaluran pupuk subsidi mencapai 2,8 juta ton.

Pupuk Indonesia mencatat realisasi penyaluran pupuk subsidi mencapai 2,8 juta ton.

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi penyaluran pupuk subsidi mencapai 2,8 juta ton hingga 15 Juni 2024. Angka ini setara 29 persen dari total alokasi sebesar 9,55 juta ton. 

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, perusahaan siap menyalurkan lebih dari 9 juta ton pupuk subsidi. Aksi ini untuk memenuhi kebutuhan petani dan menjalankan amanat pemerintah dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional. 

"Realisasi pupuk subsidi hingga tanggal 15 Juni 2024 ini tercapai 2,8 juta ton, dari total alokasi sebesar 9,55 juta ton atau 29 persen dari total alokasi," kata Rahmad, Kamis (20/6/2024). 

"Untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani nasional dalam menjalani musim tanam, kami telah menyiapkan program akselerasi serapan pupuk subsidi untuk memastikan kelancaran proses penyaluran pupuk," katanya.

Rahmad merinci realisasi penyaluran pupuk subsidi yakni 1.586.663 ton pupuk Urea, 1.203.754 ton NPK, dan 9.334 ton NPK formula khusus. 
 
Menurutnya, pemerintah lewat Permentan Nomor 01 Tahun 2024 dan Kepmentan Nomor 249 Tahun 2024 telah meningkatkan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton atau meningkat 2 kali lipat dari yang sebelumnya 4,7 juta ton.

Alokasi subsidi ini ditujukan kepada empat jenis, yaitu Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan alokasi terbaru untuk pupuk Organik. 

Di lain sisi, lanjut Rahmad, ada 58 persen petani yang terdaftar dalam sistem elektronik Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) hingga Mei 2024 belum menebus pupuk subsidi. 

"Tidak hanya memastikan pupuk bersubsidi tersedia di kios, tapi kemudahan akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi juga menjadi perhatian Pupuk Indonesia. Kami berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, untuk kesuksesan petani dalam menanam di musim tanam kedua ini,” kata Rahmad.

Untuk memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian menggunakan mekanisme penebusan pupuk subsidi, yakni aplikasi i-Pubers. Rahmad memastikan, implementasinya telah mencapai 100 persen secara nasional.

Melalui aplikasi i-Pubers, petani dapat menebus pupuk subsidi di seluruh kios mitra Pupuk Indonesia hanya dengan menggunakan KTP.

Mekanisme penebusan ini melibatkan pemindaian KTP, penandatanganan bukti transaksi, dan pengambilan foto sebagai bukti. Sebelum menebus pupuk, petani harus memastikan bahwa mereka memenuhi syarat sebagai penerima pupuk subsidi berdasarkan Permentan, serta terdaftar dalam daftar e-RDKK Kementerian Pertanian.

“Dengan penggunaan aplikasi i-Pubers pada lebih dari 27.000 kios pupuk di seluruh Indonesia, kami memastikan para petani dapat menebus pupuk subsidi sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. Sehingga tidak hanya memudahkan proses penebusan, sistem ini juga meningkatkan efektivitas pengawasan distribusi pupuk bersubsidi secara luas,” kata dia. 

(NIY)

SHARE