Regulasi Rampung, Prabowo Bakal Resmikan BP Danantara di Akhir 2024
Prabowo berencana meresmikan BP Danantara pada akhir 2024. Setelah penyusunan PP dan Perpres sebagai payung hukum rampung.
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) pada akhir 2024. Hal itu menyusul rampungnya Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum lembaga tersebut.
Kepala BP Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan jadwal peresmian instansi tersebut masih disesuaikan dengan jadwal Prabowo, kendati begitu dipastikan bakal diluncurkan tahun ini.
“Ya nanti kita lihat waktunya pak Presiden ya. (Akhir tahun ini?) Insya Allah, iya iya,” ujar Muliaman saat ditemui wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Kepala Negara, lanjut dia, berpesan agar persiapan peresmian BP Danantara terus dimatangkan dan dipercepat. Namun, dengan prinsip kehati-hatian.
“Beliau (Presiden) cuman berpesan secepat mungkin dengan kehati-hatian tinggi, saya kira cuma itu,” tuturnya.
Saat ditemui secara terpisah, Wakil Kepala BP Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang menjelaskan, setelah terbitnya payung hukum lembaga investasi yang mereka pimpin ini langsung tancap gas dan mengeksekusi sejumlah program.
“Begitu kembali Presiden dari luar negeri, sesegera mungkin dilakukan, diterbitkan (PP dan Perpres),” ucap Kaharuddin Djenod kepada IDX Channel beberapa hari lalu.
“Prosesnya sedang proses untuk finalisasi beberapa Peraturan Pemerintah dan Perpres,” tambahnya.
Sebelumnya, BP Danantara dijadwalkan diluncurkan pada 7 November 2024, namun hal itu urung dilaksanakan karena lawatan Prabowo ke sejumlah negara. Badan baru ini memang disiapkan pemerintah untuk mendukung visi dan misi Prabowo, terutama memasifkan investasi di tanah air.
“Kita lihat bagaimana kebijakan Presiden nanti dikeluarkan, kapan dikeluarkan. Intinya Danantara sekarang sedang dipersiapkan untuk bisa mendukung secara total Presiden Prabowo mencapai visi-misinya,” ujar dia.
Adapun, BP Danantara bakal menaungi tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, pada tahap awal dana kelolaan diperkirakan mencapai USD600 miliar atau setara Rp9.520 triliun (mengacu kurs Rp15.880 per USD).
Tujuh perseroan negara terdiri atas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Berikut rincian asset under management (AUM) dari tujuh BUMN yang bakal dinaungi BP Danantara:
Bank Mandiri: Rp2.174 triliun
BRI: Rp1.965 triliun
PLN: Rp1.671 triliun
Pertamina: Rp1.412 triliun.
BNI: Rp1.087 triliun
Telkom: Rp318 triliun
MIND ID: Rp259 triliun
Selain itu, BP Danantara juga membawahi Indonesia Investment Authority (INA). Peleburan INA ke BP Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada diangka USD10,8 miliar atau sekitar Rp163 triliun. Jumlah ini baru tahap awal dan berasal dari INA.
Adapun total asset under management yang bakal dikelola BP Danantara USD982 miliar atau setara Rp15.584 triliun.
(Febrina Ratna)