Reli Harga Minyak Berlanjut Usai Ketegangan di Timur Tengah Mereda
Harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat ke kisaran USD86,6 per barel dan di level USD90,6 per barel.
IDXChannel - Harga minyak mentah berjangka (futures) West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat ke kisaran USD86,6 per barel dan di level USD90,6 per barel pada perdagangan Selasa (9/4/2024).
Harga minyak WTI dan Brent masing-masing naik 0,16 persen dan 0,17 persen pada pukul 09.14 WIB.
Pada penutupan sesi Senin (8/4/2024), harga minyak WTI dan Brent sempat anjlok masing-masing 1,17 persen dan 1,18 persen imbas meredanya ketegangan di Timur Tengah melebihi ekspektasi pasokan global yang lebih ketat.
Meski demikian, harga minyak mentah masih bertahan di kisaran level tertinggi dalam lima bulan atau sejak Oktober 2023.
Pada Senin kemarin, Israel menarik lebih banyak pasukan dari Gaza Selatan sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan internasional.
Israel dan Hamas juga memulai kembali perundingan damai di Mesir, meredakan ketegangan yang memicu kenaikan harga minyak baru-baru ini.
Sementara itu, eksportir minyak mentah utama Arab Saudi menaikkan harga jual resmi untuk semua jenis minyak mentah ke Asia pada bulan Mei karena pasokan global semakin ketat.
Di Meksiko, kebakaran melanda anjungan lepas pantai yang dioperasikan oleh perusahaan minyak nasional Pemex, menewaskan satu kontraktor dan melukai lainnya.
Kenaikan harga minyak hari ini memulihkan penurunan karena fokus tetap pada perundingan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas, sementara antisipasi terhadap data ekonomi utama minggu ini membuat sentimen tetap lemah.
Data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada Jumat lalu memperkuat prospek permintaan di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut. Sementara investor menantikan pembacaan inflasi terbaru di AS dan China pada minggu ini.
Ketegangan di Timur Tengah Jadi Fokus
Pasar minyak mentah mengalami aksi ambil untung pada hari Senin, di tengah laporan bahwa Israel telah menarik pasukan dari beberapa wilayah Gaza, dan juga melakukan pertemuan dengan Hamas di Mesir untuk perundingan gencatan senjata baru.
Namun, harga minyak masih mendekati level tertinggi dalam lima bulan karena laporan menunjukkan bahwa perundingan Israel-Hamas masih menemui jalan buntu, sementara ketidakpastian mengenai potensi Iran melawan Israel juga masih terjadi.
Kekhawatiran akan memburuknya kondisi geopolitik di Timur Tengah merupakan titik dukungan utama bagi minyak mentah selama sebulan terakhir, terutama ketika Iran mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap Israel atas dugaan serangan terhadap kedutaan besar di Suriah.
Prospek gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas juga masih cepat berlalu, mengingat kedua pihak telah gagal mencapai kesepakatan meskipun AS dan sekutunya telah berupaya berulang kali untuk menjadi perantara perdamaian.
Harga minyak didukung oleh anggapan bahwa memburuknya kondisi di Timur Tengah akan mengganggu produksi di wilayah kaya minyak tersebut. Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah mengganggu sejumlah pasokan minyak.
Gangguan pasokan yang lebih besar kemungkinan akan semakin memperketat pasar minyak global.
Prospek pasar minyak semakin diperketat karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya baru-baru ini mempertahankan laju pengurangan produksi hingga akhir Juni.
Antisipasi data inflasi utama dari AS dan China pekan ini juga membatasi pergerakan harga minyak mentah.
Data inflasi indeks harga konsumen AS akan dirilis pada Rabu esok dan diperkirakan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Risalah pertemuan The Fed bulan Maret juga akan dirilis pada hari Rabu.
Pembacaan inflasi konsumen dan produsen China akan dirilis pada Kamis, dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai tren deflasi di negara importir minyak terbesar dunia tersebut.
Data tersebut juga diperkirakan memberikan lebih banyak petunjuk terhadap perekonomian China setelah beberapa data indeks manajer pembelian yang positif pada bulan Maret.
(YNA)