Rencana Masuk ke Bisnis Niaga Migas, PLN EPI Masih Tunggu Arahan Kementerian ESDM
Sebagai anak usaha BUMN, PLN EPI tentunya akan mengikuti apapun kebijakan yang nantinya akan ditetapkan.
IDXChannel - Sekretaris Perusahaan PT PLN Energi Primer (PLN EPI) Mamit Setiawan kembali buka suara soal rencana masuknya perusahaan ke bisnis niaga minyak dan gas (migas), khususnya untuk sektor niaga gas melalui Liquefied Natural Gas (LNG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mamit menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih dalam proses untuk menunggu arahan dari Kementerian ESDM selaku stakeholder usai pihaknya mengajukan perizinan.
Sebagai anak usaha BUMN, PLN EPI tentunya akan mengikuti apapun kebijakan yang nantinya akan ditetapkan.
"Sejauh ini maasih belum dengar (keputusan hasil perizinan yang diajukan). Kita masih terus berdiskusi untuk memastikan seperti apa arahan pemerintah," jelasnya usai Buka Puasa Bersama PLN EPI bersama media, Kamis (13/4/2023).
Mamit mengungkapkan, rencana masuknya perusahaan ke bisnis niaga migas yaitu sebagai salah satu program untuk menjaga security of supply pembangkit PLN Group.
"Jadi memang ya kewajiban dan tugas PLN EPI untuk menjaga itu, termasuk juga BBM," imbuhnya.
Lebih lanjut, Mamit juga tidak membenarkan pendapat yang menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin membeli gas dan BBM dari PT Pertamina (Persero). Ia menegaskan, hingga saat ini, masih memiliki kontrak BBM dengan Pertamina sebagai pemasok.
"Ada kontrak jangka panjang, jangka menengah juga ada. Ini yang bilang kita tidak mau beli dari Pertamina tidak ada seperti itu. Kita masih bersinergi. Tidak ada kalimat begitu," tegasnya.
"Sebagaimana yang disampaikan oleh pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN, bahwa sinergi antar anak usaha antar BUMN akan menjadi yang pertama, oleh karena itu sinergi antara PLN, PLN EPI dengan para pemasok ya tetap berjalan seperti biasa," tukas Mamit. (NIA)