Resesi di Depan Mata, Ini Strategi Investasi yang Bisa Digunakan Investor
Kondisi resesi tentunya juga menjadi perhatian investor yang harus menemukan berbagai strategi supaya dapat bertahan.
IDXChannel - Ancaman resesi di tahun 2023 kian terasa nyata setelah semakin banyak negara yang mengalami kontraksi dan perusahan memecat karyawannya. Resesi merupakan sebuah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi suatu negara minus selama dua kuartal berturut-turut.
Kondisi resesi tentunya juga menjadi perhatian investor yang harus menemukan berbagai strategi supaya dapat bertahan
Techninal Analist Trimegah Sekuritas, Michael Yeoh mengatakan bahwa strategi dollar cost averaging merupakan strategi berinvestasi yang tepat dalam menghadapi ancaman resesi di 2023.
"Dalam melakukan investasi di tahun 2023 yang saya sarankan itu adalah melakukan dollar cost averaging," ujarnya dalam Twitter Space IDX Channel X Okezonenews, dikutip Kamis (13/10/2022)
Dilansir dari Business Insider, strategi Insider Dollar Cost Averaging (DCA) adalah strategi dalam berinvestasi yang di mana seorang investor membagi porsi investasi dengan jumlah yang sama secara merata dan rutin dalam beberapa waktu.
Selain strategi yang tepat, Michael juga mengatakan investasi dengan menggunakan instrumen Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) merupakan instrumen yang paling rendah resiko dan paling aman dibanding dengan Reksa Dana Pendapatan Uang (RDPU).
"RDPT yes dan tentunya untuk bagi seorang investor yang memiliki profil risiko lebih tinggi, maka instrumen pilihan tetap adalah saham. Tapi dengan konsep strategi pembelian yang lebih terukur," terang dia.
Bagaimana indikator pembelian yang terukur?
Dalam melakukan pembelian, Michael menyarankan pilihlah perusahaan yang melakukan pergerakan secara aktif dan unggul di setiap sektornya.
“Saran saya begini. Pertama, pilihlah sektor yang punya corporate action, atau contohnya dia melakukan pergerakan equation itu di tahun depan banyak banget perusahaan yang akan melakukan merger position, dan itu bisa menjadi bantalan dalam menghadapi resesi. Yang kedua adalah pilihlah perusahaan yang paling unggul di sektornya," papar Michael.
Sektor investasi yang paling aman
Mengenai sektor investasi yang paling aman terhadap sentimen ekonomi global, Michael menyarankan agar investor memilih sektor infrastruktur dan sektor yang bergerak di bidang energi. Hal ini disebabkan kedua sektor tersebut memiliki keunggulan dalam investasi jangka panjang.
“Pertama yang pasti kalau dari pilihan sektor yang defensif itu kita ada infrastruktur, infrastruktur itu termasuk telkom dan tower nah itu termasuk sektor yang boleh dikatakan less risk dibanding dengan yang lain. Yang kedua adalah sektor yang masih bergerak di bidang energi. Nah yang perlu jadi perhatian adalah energi yang memiliki keunggulan dalam jangka waktu panjang," ungkap dia.
Michael juga menambahkan bahwa investasi jangka pendek rawan terhadap koreksi harga saham sehingga lebih tinggi resikonya.
“Dalam jangka waktu pendek, kalau kita bicara cuma sekedar supply sources once ini sudah di-swab sama global maka harga komoditas akan turun semua dan itu tentu akan mengakibatkan koreksinya harga saham," tuturnya. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro