Resmi Diganti oleh Zulhas, Ini Catatan Kinerja Lutfi Selama Menjadi Mendag
Kinerja Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan dinilai kurang terutama terkait neraca perdagangan.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi merombak atau reshuffle Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Maju pada hari ini, Rabu (15/6). Muhammad Lutfi pun digantikan oleh Zulkifli Hasan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional
Direktur of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memberikan sejumlah catatan terkait kinerja Muhammad Lutfi saat menjadi Menteri Perdagangan selama dua tahun berjalan.
Bhima menyebutkan, saat Lutfi menjabat, kinerja neraca perdagangan dinilai kurang. Menurut dia, sejatinya kinerja neraca perdagangan mencatat surplus hanya saja masih didominasi oleh faktor eksternal yakni "boom" harga komoditas dan bukan kinerja ekspor manufaktur yang bernilai tambah.
Kemudian, Bhima mencermati, sejak tahun 2021 harga minyak goreng terus melambung hingga menimbulkan jeritan masyarakat kelas bawah karena terbebani dengan harga yang ramah dikantong.
"Selama kepemimpinannya dia tidak mampu mengendalikan harga minyak goreng dan tunduk pada kekuatan perusahaan yang mengendalikan pasar meski sudah bereksperimen dengan aneka kebijakan. Pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) juga tidak efektif bahkan berujung pada jatuhnya harga Tandan Buah Sawit (TBS) di level petani," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (15/6/2022).
Lalu berikutnya adalah pengawasan internal lemah. Direktur CELIOS itu menjelaskan, menyusul tertangkapnya Dirjen Perdagangan Luar Negeri terkait izin ekspor CPO membuat integritas Kementerian Perdagangan dipertanyakan.
Oleh sebab itu, Bhima berharap siapapun sosok menteri penggantinya, diharapkan bisa menyelesaikan masalah rantai distribusi pangan khususnya minyak goreng.
"Yang tak kalah penting lainnya adalah mau melakukan pembersihan di internal Kementerian Perdagangan khususnya pejabat yang menangani izin ekspor impor pangan," tandasnya. (FRI)