ECONOMICS

Resmi Jadi Wamentan, Sudaryono Bicara soal Food Estate Atasi Krisis Pangan

Suparjo Ramalan 18/07/2024 18:15 WIB

Wamentan Sudaryono menyebutkan, food estate atau program lumbung pangan menjadi langkah terbaik untuk mengantisipasi krisis pangan di Tanah Air.

Resmi Jadi Wamentan, Sudaryono Bicara soal Food Estate Atasi Krisis Pangan. (Foto Suparjo/MPI)

IDXChannel - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebutkan, food estate atau program lumbung pangan menjadi langkah terbaik untuk mengantisipasi krisis pangan di Tanah Air. Sebab, program ini didesain untuk mengantisipasi kelangkaan pangan dan menjaga pasokan pangan dalam negeri, khususnya kebutuhan beras.

“Kita kan selama ini ada kekurangan, misalnya beras, tentunya kita dari sisi produktivitas padi kita tingkatkan, sekali lagi peningkatannya macam-macam, peningkatan intensifikasi di lahan di Jawa, tadi tuh tanah-tanah yang hanya hujan dan lain-lain tuh dioptimalkan bisa lebih dari sekali panen,” ujar Sudaryono saat ditemui wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian bakal meningkatkan produktivitas pangan. Seperti memperluas intensifikasi lahan padi di Pulau Jawa dan luar Jawa, terutama lahan yang saat ini tidak dimanfaatkan alias menganggur.

“Di luar Jawa ada tanah-tanah nganggur, tanah-tanah yang tidak terberdayakan tuh bagaimana kita maksimalkan, kita produktif, padi, jagung,” kata dia. 

Dia mencatat, pangan merupakan sektor vital di Indonesia. Maka dari itu, pengembangan food estate terus digenjot di sisa masa jabatan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Tentu masuknya saya, tentu gini apapun penugasan sekarang dengan sisa waktu kita maksimalkan ya, karena ini lho kita melihat Pak Jokowi dan Pak Prabowo memandang bahwa pangan itu sangat vital, food estate itu salah satu, bukan satu-satunya, tentu intensifikasi kemudian juga optimalisasi lahan,” ujar dia. 

Di internal Kementerian Pertanian, lanjut dia, terus menggalakkan program pompanisasi untuk lahan persawahan tadah hujan. Program ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang selama ini berpotensi besar.

Program pompanisasi ini dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang IP satu namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Artinya, lahan-lahan sawah tersebut hanya mampu tanam satu kali dalam setahun.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman yang tadinya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.

“Kan ada lahan-lahan yang hanya bisa panen satu kali karena tak ada hujan, itu sekarang di Kementan lagi ada program pompanisasi, jadi kita ngambil dari sungai, dari dalam tanah, kita pompanisasi air supaya tanahnya yang harusnya panen satu kali, bisa panen lebih dari satu kali,” ujar Sudaryono.

Itu artinya, kata dia, peningkatan produktivitas, apalagi dihadapkan pada musim kemarau dan ancaman El Nino, tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

"Kita sebagai pemerintah, jutaan orang bergantung dengan pemerintah, jutaan orang bergantung dengan kita, sehingga kita merasa itu sangat penting, sangat penting bahwa Kementerian Pertanian, sektor pertanian sangat vital,” katanya.

(YNA)

SHARE