ECONOMICS

Resmikan Pabrik Daur Ulang, Luhut: Sampah Plastik Masalah Serius

Advenia Elisabeth/MPI 08/02/2023 14:18 WIB

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan menggencarkan pembangunan pabrik plastik daur ulang di Indonesia

Resmikan Pabrik Daur Ulang, Luhut: Sampah Plastik Masalah Serius. (Foto: Advenia Elisabeth/MPI)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan menggencarkan pembangunan pabrik plastik daur ulang di Indonesia. Pasalnya, masalah plastik menjadi masalah serius yang harus diselesaikan.  

"Masalah plastik ini merupakan masalah serius dunia jadi harus kita tangani dengan baik. Indonesia salah satu negara yang paling maju dalam penanganan ini. Karena kami punya komitmen tahun 2025 itu kita sudah bisa selesaikan," ujar Luhut saat sambutan di acara peresmian pabrik daur ulang botol plastik di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).

Adapun salah satu pabrik minuman yakni milik Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) telah menjadi pionir dalam mendukung program pemerintah tersebut. Hal itu dibuktikan dengan peresmian pabrik baru CCEP Indonesia dengan menggandeng PT Amandina Bumi Nusantara dengan Amandina).

Luhut berharap industri-industri lain bisa mencontoh CCEP Indonesia guna mendukung program pemerintah mengurangi sampah laut pada 2025.

"Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Saya mengapresiasi langkah CCEP Indonesia," tuturnya. 

Sementara itu, President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Jorge Escudero menekankan pentingnya pendekatan closed-loop, melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali, yang dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka waktu yang panjang.

"Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat," katanya. 

Lebih lanjut Jorge menuturkan, dari pembanguan pabrik baru ini mampu menghasilkan 25 ribu ton rPET Pellets setahun. Ia pun berencana akan miningkatkan kualitas dua kali lipat yakni menjadi 50 ribu ton per tahun. 

Selain itu, dengan peluncuran ini, perusahaan telah mempekerjakan sumber daya manusia sebanyak 30 ribu orang termasuk pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan perusahaan. 

"Di sini kita ada 150 orang yang bekerja selama 7 hari 24 jam. Tapi kalau dihitung secara keseluruhan, sekitar 30 ribu orang termasuk pihak-pihak luar yang berhubungan langsung dengan kita," papar Jorge.

Terakhir, ia berharap, langkah perusahaannya ini bisa menjadi contoh bagi industri-industri lain agar bisa memanfaatkan sampah plastik menjadi produk bernilai tambah. 

(YNA)

SHARE