ECONOMICS

RI Bakal Impor 200 Ribu Ton Gula Buat Jaga Stok Jelang Ramadan 

Tangguh Yudha 13/02/2025 12:03 WIB

Indonesia akan mengimpor 200 ribu ton gula dalam rangka penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

RI Bakal Impor 200 Ribu Ton Gula Buat Jaga Stok Jelang Ramadan (foto mnc media)

IDXChannel - Indonesia akan mengimpor gula dalam rangka penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). 

Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor gula penting guna mengantisipasi risiko fluktuasi harga gula konsumsi jelang Ramadan dan Idul Fitri.

Arief menyebut, sebanyak 200 ribu ton gula bakal didatangkan secara bertahap sepanjang tahun ini. 

"Kita bicara untuk peningkatan CPP, karena CPP gula ini perlu. Harga gula dilaporkan BPS mulai bergerak naik. Kontribusi inflasinya 1,4 persen, sehingga kita semua memerlukan tambahan berupa raw sugar yang nanti akan diproses untuk CPP," kata Arief, ditulis Kamis (13/2/2025).

Dia menjamin, langlah ini tidak akan memberikan dampak ke petani, terutama saat panen karena impor hanya berlaku untuk Gula Kristal Mentah (GKM), bukan Gula Kristal Putih (GKP).

"Jadi importasi bukan dalam bentuk GKP, tidak langsung begitu. Yang jadi catatan adalah importasi yang dilakukan ini hanya untuk CPP. Kita mau menaikkan stok level yang dipegang pemerintah. Bukan karena kekurangan produksi, karena kita masih cukup sekitar 4 sampai 5 bulan. Namun kita tidak boleh ambil risiko untuk CPP," tutur Arief.

Arief memaparkan stok CPP dalam bentuk gula pasir per 12 Februari 2025, total sebanyak 34 ribu ton. Stok tersebut dikelola oleh ID FOOD sejumlah 22 ribu ton dan Perum Bulog sebanyak 12 ribu ton. 

Jika dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan konsumsi bulanan yang sekitar 235 ribu ton per bulan, maka stok CPP gula berada di kisaran ketercukupan 14,47 persen.

Berdasarkan proyeksi neraca gula konsumsi per 21 Januari, diestimasikan kebutuhan konsumsi bulanan di Maret 2025 akan meningkat karena berbarengan dengan momentum bulan Ramadan. 

Pada Maret nanti, proyeksi kebutuhan konsumsi akan meningkat 13,39 persen atau menjadi 251,8 ribu ton dibandingkan Februari sebesar 222 ribu ton.

Sementara estimasi produksi GKP akan mulai meningkat pada Mei 2025 di kisaran sejumlah 166 ribu ton. Lalu Juni di 392 ribu ton dan Juli di 555 ribu ton. 

Proyeksi puncak panen raya GKP diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2025 di 621 ribu ton. Oleh karena itu, Arief menyebut, total kebutuhan konsumsi tahunan diproyeksikan mencapai 2,84 juta ton.

"Nah yang harus dijamin adalah harga di tingkat petani, karena petani akan mulai panen di April, Mei, Juni. Kemudian raw sugar itu akan murah biayanya pada saat gilingnya bersamaan dengan panen. Itu pertimbangannya," ujar Arief.

"Sekitar 200 ribu ton raw sugar, datangnya tahun ini secara bertahap. Tapi jaminannya, jangan sampai petani harganya jatuh," katanya.

(Fiki Ariyanti)

SHARE