ECONOMICS

RI Bakal Jadi Produsen Bahan Baku Baterai Mobil Terbesar, Bahlil: Ini Bukan Omong Kosong

Ikhsan Permana SP/MPI 03/06/2023 13:55 WIB

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia Indonesia akan menjadi produsen bahan baku baterai mobil listrik terbesar di seluruh dunia.

RI Bakal Jadi Produsen Bahan Baku Baterai Mobil Terbesar, Bahlil: Ini Bukan Omong Kosong (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, bahkan jadi yang nomor satu di dunia. 

Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batu Bara Nasional 2022-2027, disebutkan bahwa potensi nikel Indonesia mencapai 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam, dengan cadangan 5,2 miliar ton bijih dan 57 juta ton logam.

Sejalan dengan itu, Indonesia diprediksi akan menjadi produsen bahan baku baterai mobil listrik terbesar di seluruh dunia.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, hal tersebut bukan hanya cerita omong kosong. Sebab selain nikel, Indonesia juga memiliki bahan baku pembuatan baterai listrik lainnya, seperti mangan dan kobalt.

"Kita punya mangan, kita punya kobalt, yang tidak kita punya adalah lithium. Nah Indonesia ke depan akan menjadi negara produsen terbesar untuk bahan baku baterai mobil. Ini yang sedang kita lakukan sekarang ini dan ini bukan hanya cerita omong kosong belaka," kata Bahlil saat menyampaikan orasi di Universitas Paramadina dari Channel YouTube Universitas Paramadina, Sabtu (3/6/2023).

Bahlil menambahkan, saat ini, sudah ada beberapa perusahaan dunia yang menanamkan investasinya di Indonesia untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

Salah satunya, yaitu perusahaan asal Korea Selatan LG. Bahlil menyebut, nilai investasi yang sudah ditanamkan oleh LG adalah sebesar USD9,8 miliar dan akan mulai melakukan produksi tahun depan di Karawang, Jawa Barat.

"Kemudian CATL dari China, kemudian VW-BASF dari Jerman, Ford dari Amerika. Mereka akan membangun dengan memakai green energi dan green industry," tandasnya. 

(FAY)

SHARE