ECONOMICS

RI dalam Periode Ketidakpastian Ekonomi, Airlangga Andalkan Ekspor

Raka Dwi Novianto 26/01/2023 15:53 WIB

Pemerintah Indonesia berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan kasus yang semakin landai. Hal itu pun berdampak pada pemulihan ekonomi.

RI dalam Periode Ketidakpastian Ekonomi, Airlangga Andalkan Ekspor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah Indonesia berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan kasus yang semakin landai. Hal itu pun berdampak pada pemulihan ekonomi.

Meski begitu, masih terdapat ancaman yang bakal menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tak heran jika Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Indonesia tengah memasuki periode known uncertainty di mana ketidakpastian masih terjadi dan menimbulkan sejumlah ancaman.

Salah satu ancaman yang terjadi yaitu stagflasi, di mana beberapa negara terus menaikkan tingkat suku bunga, termasuk Amerika Serikat.

"Kita harus mengambil payung sebelum hujan. Maka devisa hasil ekspor itu harus menjadi buffer ekonomi kita, kemudian Undang-Undang P2SK menjadi buffer di sektor keuangan, sehingga dengan demikian kita sudah punya seluruhnya lebih siap," kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan peraturan pemerintah (PP) yang mengatur eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspor di dalam negeri selama tiga bulan. Menurut Airlangga, langkah tersebut diambil pemerintah untuk mencegah devisa tersebut lari ke luar negeri.

"Untuk mencegah capital flight kita harus punya dana yang cukup terutama untuk membiayai ekspor dan impor, kebutuhan ekspor dan impor kan riil, pada saat kebutuhan ekspor impor itu disediakan dengan devisa hasil ekspor masuk, maka kita akan mempersiapkan ekosistem devisa ataupun ekosistem dolar di dalam negeri sehingga pengusaha kita tidak melulu bergantung kepada perbankan di Singapura," jelasnya.

Oleh karena itu, Indonesia akan memberikan insentif kepada para eksportir yang menyimpan devisa hasil ekspor di dalam negeri. Airlangga menyebut insentif tersebut akan bersaing dengan daya tarik yang diberikan oleh Singapura.

"Kita perlu buat agar ini bersaing dengan Singapura sehingga tidak terbang lagi (devisa) ke Singapura," kata Airlangga.

(FRI)

SHARE