ECONOMICS

RI Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut, Ada Sinyal Daya Beli Melemah

Suparjo Ramalan 02/08/2024 23:30 WIB

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai deflasi yang terjadi tiga bulan berturut-turut pada 2024 perlu dicermati.

RI Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut, Ada Sinyal Daya Beli Melemah. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai deflasi yang terjadi tiga bulan berturut-turut pada 2024 perlu dicermati. Bahkan, harus diwaspadai pemerintah. Pasalnya, ada indikasi bahwa deflasi disebabkan oleh lemahnya daya beli masyarakat.

Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, mengatakan deflasi tiga bulan berturut-turut bisa menjadi sinyal positif karena menggambarkan inflasi melandai. Namun, di sisi lain, perlu diwaspadai jika angkanya konsisten dan semakin mendalam. 

"Kalau menurut saya sebetulnya juga memang sebuah sinyal yang harus kita waspadai karena konsistensinya, deflasi ini terjadi secara berturut-turut," ujar Eko dalam Market Review IDX Channel, Jumat (2/8/2024). 

indeks harga konsumen (IHK) utama Indonesia pada Juli 2024 mencatat deflasi bulanan sebesar 0,18 persen, melanjutkan tren deflasi yang terjadi pada dua bulan sebelumnya sebesar 0,08 persen dan 0,03 persen.  

Data BPS menunjukan deflasi didorong harga beberapa komoditas pangan yang terkerek turun. Namun, Eko memandang ada faktor lain yaitu anjloknya daya konsumsi masyarakat. 

"Kalau kita lihat juga sebagian besar disumbang oleh dinamika di komoditas makanan begitu ya, saya kok melihatnya ini memang, adatanda-tanda penurunan daya beli begitu, karena ini konsisten angkanya semakin meningkat,” kata dia. 

Meski dia tak menafikan ada banyak instrumen atau indikator dalam mengukur anjloknya daya beli, analisis Eko mengacu pada penurunan penjualan di industri otomotif.

Sekalipun acuan tersebut tidak langsung berkorelasi dengan inflasi dan deflasi, namun hal itu menandakan permintaan mulai terkontraksi

"Kira-kira itu yang terbaca dari tiga bulan terakhir ini kita mengalami deflasi begitu,” kata dia. 

Eko mengingatkan, deflasi kali ini bukan fenomena siklikal karena hal tersebut biasanya terjadi pasca lebaran. 

"Tapi ini beberapa bulan setelah lebaran masih saja deflasi, jadi itu tanda-tanda sebetulnya ada dinamika, masalah di daya beli masyarakat begitu," kata Eko.

(NIA DEVIYANA)

SHARE