RI Dipercaya Dunia, Jokowi: Bukan Dibagun dari Gimik dan Retorika
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Indonesia memiliki peluang besar berupa kepercayaan dari dunia internasional (international trust).
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Indonesia memiliki peluang besar berupa kepercayaan dari dunia internasional (international trust), selain peluang Indonesia Emas 2045.
International trust tersebut, diakuinya, dibangun dengan komitmen dan keseriusan Indonesia dalam menjalankan setiap kebijakan.
"Peluang besar yang kedua adalah internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini, yang dibangun bukan sekedar melalui gimik dan retorika semata. Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap," tegas Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR DPR, Rabu (16/8/2023).
Jokowi menuturkan, momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN, dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM Kemanusiaan dan Kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia.
Sayangnya, kata dia, pengakuan ataupun kepercayaan dari dunia internasional ini dianggap sebelah mata oleh segelintir orang. Mereka menilai bahwa international trust tidak dibutuhkan oleh rakyat.
"Kenapa dengan international trust? Rakyat butuh makan nasi? Ya memang, internasional trust enggak bisa dimakan, memang enggak bisa," ucap Jokowi.
"Sama seperti jalan tol, enggak bisa dimakan. Ini contoh menghabiskan energi untuk hal-hal tidak produktif, tapi enggak apa-apa, saya malah senang, ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, tidak monoton dunia ini," sambungnya.
Namun, Jokowi menegaskan, dengan international trust yang tinggi, Indonesia akan memperoleh keuntungan.
"Kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan," paparnya.
"Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," imbuh Jokowi.
(FAY)