ECONOMICS

RI Ekspor Bawang Merah ke Malaysia, Naik 10 Kali Lipat dalam Tiga Tahun

Tangguh Yudha 13/10/2024 19:08 WIB

Indonesia mencatat lonjakan ekspor bawang merah ke Malaysia dalam tiga tahun terakhir.

Indonesia mencatat lonjakan ekspor bawang merah ke Malaysia dalam tiga tahun terakhir. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia mencatat lonjakan ekspor bawang merah ke Malaysia dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, volume ekspor bawang merah ke Negeri Jiran tercatat 59,6 juta ton dan naik sepuluh kali lipat pada 2023 menjadi 612,8 ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, bawang merah merupakan salah satu komoditas yang potensial untuk diekspor ke luar negeri karena produksinya cukup besar.

"Bawang merah, kita lihat dapat diekspor dari Indonesia ke Malaysia dan beberapa negara lainnya. Ini tentu menjadi harapan kita bahwa Indonesia bisa menjadi produsen pangan dunia,” katanya lewat keterangan resmi, Minggu (13/10/2024).

Arief menyebut, berdasarkan data Kementerian Pertanian, selama kurun waktu 2019-2023, Indonesia menempati urutan ke-33 secara global sebagai negara eksportir bawang. Rata-rata nilai ekspor bawang merah pada 2019-2023 mencapai USD9,46 juta per tahun. 

"Ini mengalami kenaikan yang impresif sebesar 44,87 persen jika dibandingkan pada kurun waktu 2017-2021," katanya.

Kendati demikian, di level ASEAN, bukan Malaysia yang menjadi negara terbesar sasaran ekspor bawang merah Indonesia. Yang terbesar justru Thailand sebanyak 6 ribu ton dengan nilai transaksi mencapai USD8 juta pada 2023 atau 13 kali lipat dari volume ekspor ke Malaysia.

Berdasarkan proyeksi neraca pangan nasional yang disusun Bapanas, kata dia, Indonesia diperkirakan mampu memproduksi 1,35 juta ton bawang merah setiap tahun. Dengan kebutuhan konsumsi setahun 1,16 juta ton, maka masih terdapat surplus sekitar 186 ribu ton.

Arief mencatat, 3,5 juta rumah tangga juga mengandalkan hortikultura sebagai usaha utama. Komoditas sayuran yang masih menjadi unggulan hortikultura antara lain bawang merah, cabai besar, cabai rawit, kubis, kentang, dan tomat. 

Dia pun mendorong masyarakat, khususnya petani untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen pangan dunia selaras. Hal ini selaras dengan komitmen Presiden Terpilih, Prabowo Subianto untuk kembali mewujudkan swasembada pangan paling lambat empat tahun setelah dilantik pada 20 Oktober mendatang. 

(Rahmat Fiansyah)

SHARE