ECONOMICS

RI Gabung BRICS, Erick Thohir: Perdagangannya Bisa Saling Menguntungkan

Suparjo Ramalan 10/01/2025 07:15 WIB

Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS. Sejumlah keuntungan pun digadang-gadang bisa diraih Indonesia.

RI Gabung BRICS, Erick Thohir: Perdagangannya Bisa Saling Menguntungkan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS. Sejumlah keuntungan pun digadang-gadang bisa diraih Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, organisasi antar pemerintah baik Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan itu menguntungkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara selatan.

Menurutnya, ketika banyak negara terafiliasi dengan blok barat atau timur, Indonesia justru menunjukkan sikap non bloknya. Sehingga, langkah politik dan ekonomi ini menguntungkan bagi Indonesia.

“Dan kita lihat juga bagaimana BRICS ini kan juga banyak sekali negara-negara sahabat yang memang kontra daripada trade-nya ini bisa saling menguntungkan juga,” ujar Erick saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, ditulis Jumat (10/1/2025).

Saat ini, Indonesia lebih leluasa membangun kerja sama perdagangan dengan banyak negara di dunia. Erick menyebut, pemerintah bisa menggaet negara seperti China, Rusia, hingga Amerika Serikat (AS). 

“Kita dengan China, kita dengan India, kita dengan Rusia. Jadi hal ini sebagai negara yang memang tentu kita independent, kita tidak punya bagian daripada geopolitik ke manapun,” kata dia.

Pemerintah pun terus mendorong kerja sama perdagangan dengan negara-negara selatan. “Ya perdagangan selatan-selatan adalah perdagangan yang memang kita harus dorong,” ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membeberkan alasan Indonesia masuk keanggotaan penuh BRICS, salah satu pertimbangannya untuk memenuhi kepentingan nasional.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat mengatakan, keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS sudah melalui berbagai pertimbangan komprehensif. Sehingga, pemerintah memandang BRICS dapat memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia.

“Karena bagaimanapun apa yang kita lakukan untuk memenuhi kepentingan nasional kita, sehingga keputusan Indonesia gabung dengan BRICS itu sudah dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan yang cukup komprehensif,” ujar Rolliansyah dalam Market Review IDX Channel.

Aspek pertahanan, keamanan pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, kemajuan teknologi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan isu utama yang menjadi konsentrasi aliansi negara-negara berkembang tersebut.

Isu yang sama juga menjadi fokus Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Dan ini banyak irisan dengan kita,” ujar dia.

Terkait perdagangan global, Indonesia memandang BRICS menjadi platform strategis untuk memperkuat kerja sama dengan negara anggotanya.

Indonesia juga memiliki keinginan agar dapat memainkan peran besar melalui keanggotaan di BRICS, khususnya terkait permasalahan dunia saat ini dan bagaimana cara mengatasinya.

“Sebagai contoh saja mungkin prioritas BRICS yang saat ini banyak dibahas oleh anggota BRICS selama beberapa tahun terakhir ini, sebenarnya juga banyak beririsan dengan prioritas yang diusung Bapak Presiden Prabowo saat ini,” kata Rolliansyah.

BRICS sejak masa pendiriannya ditujukan untuk membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas, termasuk keuangan, perdagangan, dan investasi.

(Dhera Arizona)

SHARE