RI Punya 2.500 Pelabuhan tapi yang Beroperasi Cuma 110
ALFI mencatat jumlah pelabuhan yang beroperasi di Indonesia hanya 110 pelabuhan. Padahal, sejauh ini tercatat ada 2.500 pelabuhan.
IDXChannel - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mencatat jumlah pelabuhan yang beroperasi di Indonesia hanya 110 pelabuhan. Padahal, sejauh ini tercatat ada 2.500 pelabuhan.
Ketua Umum ALFI Akbar Djohan mengatakan, masih ada ribuan pelabuhan yang dimiliki Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pihak swasta yang belum dimanfaatkan. Padahal, fasilitas ini menjadi aspek utama pergerakan logistik dalam rantai pasok komoditas.
“Pelabuhan di Indonesia ada 2.500 pelabuhan, BUMN, operator pelabuhan baru mengoperasikan 110 pelabuhan, masih ada ratusan (ribuan) lainnya yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan, sisanya ada dari BUMN-BUMN lain,” ujar Akbar saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2024).
Menurutnya, butuh investasi besar dari pihak lain agar bisa memaksimalkan pelabuhan di dalam negeri. Itu karena pemerintah punya keterbatasan anggaran investasi.
Meski begitu, Akbar memandang selama 10 tahun terakhir atau sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), iklim investasi di sektor ini sudah cukup baik.
Namun, capaian-capaian pemerintah sebelumnya harus dilanjutkan ke pemerintahan baru yang dinahkodai oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Ya 10 tahun terakhir peluang untuk investasi pelabuhan baik laut dan udara sangat masif. Tentu ini tidak bisa berhenti karena garis pantai kita ini terpanjang kedua di dunia, setelah Kanada, 80.000 km,” kata dia.
Akbar menilai, konektivitas laut terus diperkuat karena kontribusi pasokan logistik melalui udara dan kereta api masih di kisaran 1-2 persen. Paling dominan ada di bidang transportasi darat yang menyentuh 75 persen.
Selain mengoptimalkan fungsi pelabuhan, progress integrasi antar moda juga penting dilakukan.
“Yang masih mayoritas adalah moda transportasi darat, pakai truk, trailer, dan lain-lain, itu bisa sampai 75 persen, sisanya laut. Kereta api 1 persen, udara barang-barang kecil tidak juga lebih 2 persen. Nah ini moda-moda angkutan ini harus diintegrasikan,” kata dia.
(Dhera Arizona)