ECONOMICS

RI Punya Harta Karun Energi Baru, Tersebar di 293 Lokasi 

Atikah Umiyani 13/09/2024 01:03 WIB

Pemerintah terus berupaya dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

RI Punya Harta Karun Energi Baru, Tersebar di 293 Lokasi (foto mnc media)

IDXChannel - Pemerintah terus berupaya dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memanfaatkan energi terbarukan, salah satunya air. 

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam (ESDA), Lana Saria mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi air yang sangat besar dengan total potensi mencapai 89,37 GW yang tersebar di 293 lokasi. Potensi di bendungan yang mencapai 14.701,71 MW di 257 lokasi. 

"Salah satu contoh nyatanya adalah Pembangunan PLTS Terapung Cirata sebagai PLTS terbesar se-Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia," kata Lana dalam keterangannya, Kamis (12/9).

Dia menambahkan, PLTS Terapung Cirata dibangun di atas Waduk Cirata seluas 200 hektare yang berlokasi di tiga kabupaten, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. Mempunyai kapasitas 145 MW Ac atau setara 192 MWp, dan terdiri dari 13 pulau dengan total luasan panel surya sekitar 130 hektare. 

Lebih jauh katanya, potensi air di danau-danau seluruh Indonesia juga memiliki cadangan energi yang besar. Tercatat total potensi energi dari danau sebesar 74.665,25 MW di 36 lokasi. 

Indonesia, sambung Lana, masih memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya air sebagai bagian dari transisi energi bersih yang sedang diupayakan.

"PLTS menjadi salah satu contoh proyek energi terbarukan yang penting di Indonesia, karena mencerminkan pergeseran menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan masalah lingkungan," tuturnya.

Selain pembangunan infrastruktur, lanjutnya, pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk mewujudkan ambisi transisi energi. Baru-baru ini, dilaksanakan Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting serta The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF). Kedua gelaran besar ini mengusung energi bersih sebagai fokus pembahasan. 

Lana mengatakan, target mencapai NZE 2060 ini bukannya tanpa tantangan. Pasalnya, pengurangan emisi dari pembangkit listrik, pensiun dini PLTU, hingga optimalisasi sumber energi baru dan terbarukan menjadi tantangan program ini. 

"Untuk mengatasi tantangan-tantangan itu, Pemerintah telah menetapkan rencana untuk pengembangan 367 gigawatt (GW) pembangkit listrik EBT pada 2060. Kapasitas PLTS akan menjadi 115 GW, pembangkit listrik terbesar, diikuti oleh PLTA (46 GW), PLT Amonia (41 GW), dan PLTB (37 GW)," tuturnya. 

"Selain itu, tidak ada tambahan pembangkit listrik batu bara setelah 2030, kecuali yang sedang dalam tahap konstruksi," kata Lana. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE