RI Punya Pabrik Baterai, Bahlil: Kita Fokus Kembangkan Hilirisasi
Pemerintah melakukan pengembangan proses investasi dan hilirisasi dengan membuat pabrik atau industri khususnya di bidang investasi baterai.
IDXChannel - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengatakan Kementerian investasi tengah fokus untuk melakukan pengembangan proses investasi dan hilirisasi dengan membuat pabrik atau industri khususnya di bidang investasi baterai.
"Terkait dengan investasi hari ini mau menyampaikan saja yang telah negara lakukan dari Kementerian investasi terkait dengan proses hilirisasi industri khususnya di negeri ini mulai dari penandatanganan kerja sama di Korea bersama hyundai di 2020 kami menekan kerja sama dengan Hyundai untuk negosiasi," kata Bahlil melalui keterangan virtual, Jumat (17/9/2021)
Menurutnya, pihak Kementerian Investasi memastikan untuk produksi mobil listrik di Indonesia beroperasi paling lambat di bulan Mei 2022 yang sebelumnya untuk ground breakingnya sudah dilakukan di beberapa pekan sebelumnya.
"Bulan Mei paling lambat, insya Allah sudah produksi. Jadi mobilnya sudah paten nanti kita akan produksi, sudah mencapai 80 % dan hampir sudah 100% dan bukan baru mei atau akan tapi kita sudah mulai,"ungkapnya.
Dirinya mengaku untuk investasi pabrik baterai bersama Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution sudah dibangun di kawasan Karawang, Jawa Barat.
"Mobil listrik akan diproduksi di bulan Mei 2022 buatan hyundai dan kami menerjemahkan transportasi ekonomi dari pak Jokowi. Pabrik baterai sel listrik tersebut nantinya akan mensuplai kendaraan-kendaraan listrik milik Hyundai. Kapasitas produksinya sebesar 10 giga watt hour,” paparnya.
Meskipun demikian, dirinya menyampaikan di era pandemi Covid-19 saat ini harus mengubah pola pikir dari bahan ekspor bahan baku menjadi bahan jadi pungkasnya.
"Tidak ada yang berkembang lebih cepat jika kita tidak memberdayakan Sumber daya Alam. Ini pertama kali di Indonesia, Asia dan jika dari tambangnya dibenahi maka itu akan menjadi yang pertama di Dunia,” tandasnya.
Sebagai catatan, Hyundai telah berinvestasi 1,55 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Kesepakatan investasi ditandatangani 2019 dan disusul dengan pembangunan. (TIA)