ECONOMICS

RI Punya Pusat Pengembangan Teknologi Penguatan Ban Ramah Lingkungan

Advenia Elisabeth/MPI 07/06/2023 16:51 WIB

PT Indo Kordsa Tbk membuka pusat pengembangan teknologi penguatan ban pertama yang mengusung transformasi ramah lingkungan di Indonesia yaitu APAC Technical.

RI Punya Pusat Pengembangan Teknologi Penguatan Ban Ramah Lingkungan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Indo Kordsa Tbk membuka pusat pengembangan teknologi penguatan ban pertama yang mengusung transformasi ramah lingkungan di Indonesia yaitu APAC Technical Center.

Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Adhie Rochmanto Pandiangan mengatakan pemerintah akan mendukung penuh inovasi industri dalam negeri yang bernilai tambah seperti PT Indo Kordsa Tbk.

“Kami mengapresiasi pembukaan APAC Technical Center ini. Dengan adanya ini, diharapkan industri bahan baku ban semakin meningkat kualitasnya sehingga bisa mendukung kebutuhan di dalam negeri," ujar Adhie saat memberikan sambutan peresmian APAC Technical Center di Bogor, Rabu (7/6/2023).

Adhie berharap, langkah PT Indo Kordsa dapat diteruskan oleh perusahaan lainnya. Menurut dia, apabila semakin banyak perusahaan yang mengikuti jejak PT Indo Kordsa, industri tekstil bisa naik kelas dan meningkatkan pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tahun ini sedang merosot. 

Adapun catatan Kemenperin, pertumbuhan industri TPT sampai dengan triwulan I 2023 memperlihatkan penurunan 0,07 persen (cumulative to cumulative atau C to C), meskipun secara (quarter to quarter/Q to Q) mengalami peningkatan dari -0,92 di triwulan III 2022 menjadi -0,43 di triwulan IV 2022 dan -0,34 di triwulan I 2023.

Dari sisi ekspor, industri TPT juga masih mengalami tekanan, hal itu ditunjukkan dari nilai ekspor industri TPT yang menurun sebesar 23,1 persen dengan nilai ekspor sebesar 2,9 miliar dolar AS dengan penyumbang nilai ekspor terbesar didorong oleh sektor pakaian jadi, barang jadi tekstil lainnya, dan benang.

“Situasi ini dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar global yang terjadi di Amerika dan Eropa. Namun kepercayaan terhadap masa depan industri tekstil masih sangat tinggi,” ungkapnya.

Beber Adhie, hal itu terlihat dari nilai investasi pada industri TPT mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dari 3,85 triliun rupiah pada Triwulan I 2022 naik menjadi 7,8 triliun rupiah pada Triwulan I 2023.

CEO Kordsa Ibrahim Ozgur Yildirim mengatakan, pada pusat pengembangan ini, perusahaan akan mengedepankan transformasi ramah lingkungan. 

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia yang tengah menggenjot pencapaian target net zero emission pada tahun 2060.

"Dengan pusat teknis pengembangan bahan baku ban ini diharapkan dapat membantu industri ban Indonesia meningkatkan kualitas, dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan, tentunya," ujar Ibrahim.

Lebih lanjut dia memaparkan, produk-produk yang dihasilkan oleh Indo Kordsa bervariatif. Mulai dari benang Nylon 66 hingga Polyester HMLS. Adapun keduanya menggunakan bahan dasar yang dapat didaur ulang. 

"Saat ini kita menghasilkan beberapa produk unggulan seperti yang berasal dari benang Nylon 66 dan Polyester HMLS untuk produksi kain ban yang dapat bisa di daur ulang. Benang ini bisa memperkuat kekuatan dan fleksibilitas ban," jelas Ibrahim. 

Tambah dia, produk tersebut merupakan solusi dari kebutuhan mobilitas di masa depan dengan performa yang tinggi dan bobot yang sangat ringan. 

"Tentunya dengan adanya APAC Technical Center ini kami akan terus memastikan produk berkualitas dengan menggunakan material yang paling ramah lingkungan untuk kebutuhan program berkelanjutan," pungkasnya.

(SLF)

SHARE