ECONOMICS

RI-Vietnam Sepakat Kerja Sama di Sektor Pertanian

Tangguh Yudha/MPI 20/05/2024 14:06 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan Indonesia dan Vietnam sepakat untuk menjalin kerja sama di sektor pertanian.

RI-Vietnam Sepakat Kerja Sama di Sektor Pertanian. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan Indonesia dan Vietnam sepakat untuk menjalin kerja sama di sektor pertanian. Kolaborasi ini memuat kerja sama dalam pengembangan pertanian padi di lahan rawa, khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa dengan produktivitas yang tinggi.

Selain itu juga kerjasama dalam pengembangan teknologi mekanisasi dan pertanian presisi untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa.

"Disepakati juga untuk mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan pertanian yang berkelanjutan atau sustainable agriculture," jelas Amran dalam keterangan resmi, Senin (20/5/2024)

Mentan menyampaikan perlunya penguatan kerja sama pertanian kedua negara antara Indonesia dan Vietnam melalui MoU bidang pertanian untuk menginisiasi pembentukan Kelompok Kerja Pertanian (Joint Agricultural Working Group).

Kelompok kerja ini beranggotakan perwakilan pejabat teknis dari kedua negara guna mengidentifikasi rencana kerja konkrit (concrete plan of actions) pembangunan pertanian yang menguntungkan kedua negara serta membahas penyelesaian berbagai hambatan akses pasar komoditas pertanian, dan mobilisasi investasi pertanian kedua negara.

Indonesia ingin mendorong program prioritas pertanian untuk mengantisipasi krisis global yang terjadi saat ini dan mengatasi kemungkinan terjadinya kekeringan/basah ekstrim (banjir) di berbagai wilayah.

Amran menyampaikan Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui perluasan areal tanam.

Di sisi lain juga melakukan optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah di areal perkebunan dan peningkatan indeks tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.

Terkait dengan program prioritas Indonesia tersebut, Mentan Andi Amran berharap kerjasama yang kuat dengan pemerintah Vietnam untuk mendorong pengembangan mesin pertanian modern, memperkuat sistem pengelolaan irigasi pertanian, digitalisasi dan mesin pertanian yang presisi serta fasilitasi akses pasar.

Dalam Kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan juga menyampaikan permohonan untuk memperoleh pasokan buah-buahan dari Indonesia khususnya buah Salak Bali.

Saat ini Salak Bali sangat digemari Masyarakat Vietnam dan prospek pasarnya masih sangat tinggi. Adapun harga Salak Bali dari Indonesia di Vietnam dijual seharga 250 ribu Dong Vietnam per Kg atau setara Rp157 ribu perkilo.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2023 total nilai perdagangan komoditas pertanian antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 1.93 miliar.

Indonesia memperoleh banyak keuntungan dari ekspor produk perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao, dan nilam), produk hortikultura (khususnya buah-buahan tropis), dan sarang burung/SBW.

(SLF)

SHARE