ECONOMICS

Risma Tunjuk Pos Indonesia Buat Cairkan Bansos Pangan

Widya Michella 20/02/2022 21:43 WIB

Kementerian Sosial (Kemensos) akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia sebagai instansi penyalur bantuan sosial (bansos).

Risma Tunjuk Pos Indonesia Buat Cairkan Bansos Pangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Sosial (Kemensos) akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia sebagai instansi penyalur bantuan sosial (bansos), salahnya satunya adalah percepatan penyaluran bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako secara tunai.

"Kami sudah memutuskan untuk menyalurkan BPNT/Kartu Sembako secara tunai dengan melibatkan PT Pos Indonesia," kata Mensos dikutip dalam rilis resmi Kemensos, Minggu, (20/02/2022).

Untuk mekanisme pencairan bantuan oleh PT Pos Indonesia tidak melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sehingga diharapkan dapat mempercepat penyaluran bansos.

Diketahui, pada tahun Anggaran 2021, pagu bansos Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kemensos sebesar Rp102.517.951.650.000. Namun 2,1% dari pagu tersebut, masih membutuhkan penyaluran pada tahun 2022.

Sehingga untuk proses penyaluran secara tunai bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT/Kartu Sembako terus dimatangkan. Nantinya mereka dapat menerima bantuan untuk tiga bulan dalam sekali pencairan.

"KPM bisa mencairkan bantuan sekaligus untuk tiga bulan," kata Mensos. 

Keputusan untuk menyalurkan BPNT/Kartu Sembako secara tunai, merupakan hasil evaluasi dari penyaluran di sejumlah tempat. Di antara informasi yang didapat adalah KPM menerima bantuan dalam bentuk paket.

Yang semestinya KPM bebas menentukan jenis barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan. Di sejumlah lokasi juga diketahui kualitas barangnya di bawah standard.

Sebelumnya pada kesempatan mengecek pencairan bansos di sejumlah daerah, Mensos sudah menekankan bahwa BPNT bisa diambil manfaatnya dalam bentuk tunai dengan nilai sebesar Rp 200 ribu per bulan.

Mensos mengutip Perpres No. 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. 

"Di Perpres nomor 63 tahun 2017 penerima bantuan tidak harus menerima dalam bentuk barang. Kalau mau ngambil uangnya dari ATM atau dari bank boleh. Jadi di Perpres itu indikasinya bisa uang tunai," ucap mantan Wali Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu.

Dengan adanya kepastian pencairan bantuan secara tunai diharapkan dapat semakin mendekatkan KPM terhadap barang yang dibutuhkan. 

Untuk meningkatkan akurasi salur bansos Mensos terus melakukan pembaruan data. "Saya menandatangani SK setiap bulan, jadi setiap bulan dilakukan pembaruan data. Karena data kependudukan kan selalu dinamis, begitu saya sahkan, sebentar kemudian ada yang meninggal ada yang pindah dan sebagainya,"ujar dia.

Dengan demikian, Mensos meminta kepasa pemerintah daerah untuk terus melakukan pembaruan data penduduk dan menyingkronkannya dengan data Kementerian Dalam Negeri. (TYO)

SHARE