RSDC Wisma Atlet Lockdown Sepekan, Rusun Nagrak Cilincing Disiapkan Sebagai Karantina Terpusat
Pemerintah membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Pelajar, dan ASN.
IDXChannel - Pemerintah memutuskan untuk melakukan lockdown RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat hingga tujuh hari kedepan. Hal itu imbas dari temuan pertama kasus varian Omicron pada petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.
Namun, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.
“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," kata Suharyanto dalam siaran pers Rabu malam (16/12/2021).
Suharyanto membeberkan keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.
“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” ujarnya.
Menurut Kasatgas, karena tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.
“Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya.
(NDA)