Rumah Disulap Jadi Homestay, Warga Balige Cuan Selama F1 Powerboat
Rumah warga di sekitar Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, akan dijadikan sebagai rumah penginapan (homestay) selama F1 Powerboat.
IDXChannel - Rumah warga di sekitar Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, akan dijadikan sebagai rumah penginapan (homestay) selama pelaksanaan balap perahu cepat F1 Powerboat atau (F1H2O).
Homestay ini nantinya dapat dimanfaatkan para pengunjung yang akan menonton balapan yang digelar di sekitar perairan Pelabuhan Muliaraja, Danau Toba, di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 24-26 Februari 2023 mendatang.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODAT), Jimmy Bernando Panjaitan, mengatakan pemanfaatan rumah warga sebagai homestay ini dilakukan akibat keterbatasan penginapan maupun hotel di sekitar venue balapan.
Berdasarkan data, di Balige Kabupaten Toba terdapat 21 hotel, dengan jumlah kamar sebanyak 564 kamar. Hotel kawasan Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun terdapat 11 hotel dengan jumlah kamar 774 kamar dan Kabupaten Samosir 4 hotel dengan jumlah kamar 261 room.
"Ini tentunya akan memberikan pemasukan juga bagi warga, agar mereka juga terlibat dalam event internasional ini," sebut Jimmy saat konferensi pers capaian kinerja BPODT di Labersa Hotel, Balige, Jumat (3/2/2023).
Untuk realisasinya, kata Jimmy, pihaknya bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengedukasi dan melatih masyarakat yang rumahnya akan dijadikan homestay.
"BPODT lebih mengambil peran mendukung saja promosi, kita bantu penyelenggaraan side event, mendorong homestay ini," terangnya.
Jimmy menjelaskan bahwa BPODT bersama pihak-pihak terkait mengajakmu itu pihak HKBP, untuk berkolaborasi, mengajak masyarakat untuk terlibat menyukseskan F1H20 ini.
"Langkah konkret itu, dua atau tiga minggu lalu. Sudah berkoordinasi dengan pihak HKBP, ternyata mempunyai jamaat cukup banyak sekali, hampir 50 hingga 60 persen jemaat mereka," jelas Jimmy.
Jimmy mengungkapkan F1H2O mendapatkan apresiasi dari HKBP di Kabupaten Toba. Karena, event sport tourism ini memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama dorong pertumbuhan ekonomi, yang sangat dirasakan masyarakat.
"Pihak HKBP mengapresiasi, mereka kira event F1H2O itu tidak banyak manfaatnya dan jangka panjang sifatnya sampai 5 tahun. Mereka komitmen Untuk mendorong rumah warga menjadikan homestay," kata Jimmy.
Bagi rumah warga dijadikan homestay, Jimmy mengungkapkan pihaknya akan memberikan pelatihan. Bagaimana memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan yang akan menonton F1H2O ini.
"Dengan tentu memberikan pelatihan, cukup dengan kualitas baik. Dengan ini, Danau Toba akan menjadi pusat perhatian dunia dengan pelaksanaan itu. banyak orang lebih mengetahui tentang Danau Toba," kata Jimmy.
Selain itu, Jimmy mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba akan menyiapkan lahan bagi wisatawan atau pengunjung yang akan menonton F1H2O untuk berkemah. Dengan fasilitas disiapkan tempat untuk shalat hingga toilet.
Hal ini, bertujuan memberikan wisatawan tidak mendapatkan penginapan bisa menyewa atau membawa tenda sendiri untuk berkemah sembari menonton F1 Powerboat.
"Disiapkan tanah lapang oleh Bupati Toba, untuk berkemah dengan fasilitas tempat shalat hingga toilet. Sedangkan, para pembalap F1H2O booking hotel Labersa dan sudah penuh ini," sebut Jimmy.
Untuk diketahui, balap perahu cepat F1 Powerboat digelar di Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 24-26 Februari 2023. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR, menggelontorkan Rp 33 miliar itu mendukung kegiatan tersebut.
Dari event F1H2O dampak ekonomi diperkirakan sebesar Rp 212 miliar. Berbeda dengan Moto GP di Mandalika, dampak ekonomi F1 Powerboat akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
(DES)