ECONOMICS

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke Rp16.001 per USD

Anggie Ariesta 16/12/2024 15:38 WIB

Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 7 poin atau 0,04 persen ke level Rp16.001 per USD. Sebelumnya, Rupiah terdepresiasi Rp16.008 USD.

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke Rp16.001 per USD. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 7 poin atau 0,04 persen ke level Rp16.001 per USD. Sebelumnya, Rupiah terdepresiasi Rp16.008 per USD.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan Rupiah juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu para pedagang tetap waspada terhadap penguatan dolar AS sebelum pertemuan The Fed minggu ini.

"Bank sentral diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan pada hari Rabu, sehingga suku bunga akan turun total 100 bps pada tahun 2024," ujar Ibrahim dalam risetnya, Senin (16/12/2024).

Namun, prospek suku bunga bank sentral akan diawasi dengan ketat, terutama mengingat data terbaru yang menunjukkan inflasi meningkat pada bulan November, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat. The Fed diperkirakan akan memberi sinyal lebih hati-hati atas pelonggaran di masa mendatang, yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi dalam jangka panjang.

Di Asia, kata dia, Bank of Japan (BOJ) diperkirakan mempertahankan suku bunganya. Sebab, para pejabat mencari lebih banyak waktu untuk mengevaluasi risiko global dan prospek pertumbuhan upah pada 2024. Hal ini berbeda dengan ekspektasi sebelumnya tentang kenaikan suku bunga.

Dari sentimen domestik, jelas Ibrahim, surplus neraca perdagangan Indonesia masih berlanjut pada November 2024 yakni USD4,42 miliar. Hal ini menjadikannya surplus 55 bulan beruntun.

Selain itu, pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Namun, sejumlah barang dan jasa tetap dibebaskan dari PPN, sementara beberapa barang lain mendapatkan fasilitas diskon tarif.

Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang utama ekonomi Indonesia, dengan kontribusi mencapai 50 persen. Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memberikan stimulus, termasuk pembebasan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor.

Kemudian, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per bulan kepada masyarakat kurang mampu di desil I dan II. Rumah tangga dengan daya listrik di bawah 2.200 VA juga akan menerima diskon tagihan listrik sebesar 50 persen selama dua bulan.

"Berdasarkan data di atas, mata uang Rupiah untuk besok diprediksi bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp15.090-Rp16.050 per dolar AS," kata Ibrahim.

(Dhera Arizona)

SHARE