ECONOMICS

Rusia Pangkas Pasokan Gas, Warga Eropa Jadi Hemat Listrik

Tim IDXChannel 31/08/2022 13:35 WIB

Raksasa energi Rusia, Gazprom akan melakukan pemadaman sebagai upaya pemeliharaan di Nord Stream, serta mengurangi pasokan gas ke Eropa.

Rusia Pangkas Pasokan Gas, Warga Eropa Jadi Hemat Listrik (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Raksasa energi Rusia, Gazprom akan melakukan pemadaman sebagai upaya pemeliharaan di Nord Stream, serta mengurangi pasokan gas ke Eropa.
 
Amerika Serikat juga menghentikan pasokan gas melalui pipa utama ke Eropa.  Hal ini menyebabkan "pertempuran ekonomi" antara Moskow dan Brussel, serta dapat meningkatkan prospek resesi.
 
Pemerintah Eropa khawatir Rusia sengaja melakukan pemadaman sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang dikenakan padanya setelah invasi ke Ukraina. Serta menuduh presiden Rusia, Vladimir Putin, karena menggunakan pasokan energi berlebihan sebagai "senjata perang".
 
Pembatasan gas terhadap Eropa menyebabkan krisis energi dan harga gas grosir meroket lebih dari 400%. Menciptakan krisis biaya hidup bagi konsumen serta memaksa pemerintah untuk menghabiskan miliaran demi meringankan beban tersebut.


Rusia memangkas pasokan melalui Nord Stream 1 hingga 40% dari kapasitas pada bulan Juni, lalu menjadi 20% pada bulan Juli. Pemerintah Rusia juga telah memutus pasokan ke Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda, dan Polandia.

“Mengingat peristiwa selama beberapa bulan terakhir, kami pikir pasar mungkin mengabaikan komentar Gazprom dan mulai mempertimbangkan apakah saluran pipa mungkin tidak kembali ke layanan, atau setidaknya mungkin tertunda karena alasan tertentu," ujar Associate Director di Royal Bank of Canada, Biraj Borkhataria, dikutip dari laman reuters, Rabu (31/08/22). 
 
Sementara itu, Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan, ekonomi di Eropa membuat kemajuan yang lebih baik dari yang diharapkan dalam mengisi fasilitas penyimpanan gasnya, tetapi itu tidak cukup untuk membuat negara tersebut melewati musim dingin.
 
Pemerintah Eropa khawatir Rusia menghentikan aliran gas sama sekali. Hal ini semakin mempersulit upaya di seluruh Eropa untuk mengisi fasilitas penyimpanan gas. Tujuan utamanya adalah untuk melewati musim dingin yang ekstrem.

“Jika itu terjadi, tidak akan ada lagi elemen kejutan dan pendapatan yang berkurang, sementara aliran rendah (Nord Stream 1) dan terjadi penurunan sesekali ke titik nol. Potensi untuk menjaga volatilitas pasar dan tekanan politik di Eropa lebih tinggi," ujar seorang analis di Goldman Sachs. 
 
Beberapa masyarakat di Eropa bahkan rela memotong konsumsi energi mereka  termasuk membatasi penggunaan peralatan listrik. 
 
Jerman sudah mencapai target sebesar 85% untuk tangki penyimpanan gas nasional. Untuk tingkat penyimpanan di Uni Eropa saat ini adalah 79,94%, masih kurang dari target, yakni sebesar 80%. (FAY/Bayu Rama)

SHARE