Rusia Siap Longgarkan Pembatasan Transaksi Non-Penduduk, Ini Syaratnya
Langkah pembekuan merupakan bentuk sanksi yang diberikan negara-negara Barat atas aksi invasi militer yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina.
IDXChannel – Bank of Russia secara resmi mengumumkan kebijakannya yang siap untuk melonggarkan pembatasan transaksi bagi warga negara lain untuk dapat bertransaksi di wilayah negara tersebut.
Sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (30/11/2022), kebijakan pelonggaran itu bakal diambil oleh pihak Rusia, sebagai imbalan yang ditawarkan untuk memperlancara upaya penghentian pembekuan aset negara tersebut di luar negeri.
Langkah pembekuan merupakan bentuk sanksi yang diberikan negara-negara Barat atas aksi invasi militer yang dilancarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terhadap Ukraina.
Sejauh ini, Rusia menerapkan kontrol modal usai dijatuhkannya sanksi dari Barat, sebagai langkah pencegahan atas masuknya investor asing dari negara-negara yang berlawanan haluan.
Dalam laporannya, Bank of Russia menyebut bahwa persyaratan untuk penduduk dapat diliberalisasi sebanyak mungkin, sementara ketatnya persyaratan untuk non-penduduk harus berbeda, tergantung pada yurisdiksi mereka.
Beberapa perusahaan dan investor luar negeri saat ini diketahui masih memiliki aset yang terpaksa 'terperangkap' dalam yurisdiksi Rusia akibat serangkaian sanksi yang membuat perekonomian Rusia terasing dari dunia luar.
"Saat menetapkan larangan dan pembatasan mata uang asing, prinsip timbal balik harus diikuti, yaitu memberlakukan larangan dan pembatasan hanya dalam kaitannya dengan penduduk negara bagian yang telah memberlakukan tindakan tersebut terhadap Federasi Rusia," tulis pihak Bank of Russia.
Bank Sentral tersebut menyatakan bakal mempertimbangkan liberalisasi, yaitu pembukaan blokir aset, sehubungan dengan negara-negara yang tidak bersahabat, sebagai bentuk tanggapan atas pelonggaran sanksi yang saat ini masih dijatuhkan terhadap Rusia. (TSA)
Penulis: Hafiz Habibie