ECONOMICS

Saling Berbalas Sanksi, Yandex Asal Rusia Stop Operasi Robotaxi dan GrabHub di AS

Tangguh Yudha/MPI 06/03/2022 21:39 WIB

Perusahaan teknologi sekaligus situs pencarian asal Rusia, Yandex akan menjeda uji coba kendaraan otonom dan robot trotoar di Amerika Serikat (AS).

Saling Berbalas Sanksi, Yandex Asal Rusia Stop Operasi Robotaxi dan GrabHub di AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Imbas dari perang Rusia-Ukraina, perusahaan teknologi sekaligus situs pencarian asal Rusia, Yandex akan menjeda uji coba kendaraan otonom dan robot trotoar di Amerika Serikat (AS), dilansir dari The Verge (6/3/2022).

Yandex mengatakan akan menghentikan pengoperasian armada robotaxi-nya di Ann Arbor, Michigan, AS serta layanan pengiriman barang GrubHub yang ditenagai robot trotoar beroda enam.

“Kami berharap untuk melanjutkan operasi di masa depan,” kata juru bicara perusahaan.

Tidak jelas apa alasan Yandex menjeda proyeknya ini, namun besar kemungkinan ada kaitannya dengan banyaknya sanksi yang dijatuhkan ke Rusia.

Untuk diketahui, serangan yang dilancarkan Rusia ke Ukraina telah memantik reaksi keras negara Barat. Banyak pihak, termasuk perusahaan yang memutus kerja samanya dengan rusia.

Jengah dengan hal itu, pada hari Jumat, Rusia pun membalas sanksi-sanksi yang dilimpahkandengan mengumumkan telah memblokir akses ke Facebook. Dan saat ini Yandex juga berhenti beroperasi di AS.

Yandex sendiri merupakan perusahaan teknologi sekaligus mesin pencarian terbesar Rusia. Yandex telah memulai teknologi kendaraan otonom pada 2016 lalu dan berhasil beroperasi di Moscow setahun kemudian.

Perusahaan melakukan debut internasionalnya di Consumer Electronics Show di Las Vegas pada 2019. Lalu pada 2020, Yandex membuka pusat teknologi di Ann Arbor, dengan membawa beberapa kendaraan otonomnya untuk pengujian jalan umum.

Bersamaan dengan itu, Yandex juga meluncurkan layanan percontohan pengiriman dengan GrubHub menggunakan robot trotoar beroda enam di kampus-kampus Ohio State University dan University of Arizona. (FHM)

SHARE