Salip India, Indonesia Jadi Negara ke-12 Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi Dunia
IDI mengatakan Indonesia kini jadi negara ke-12 dengan penambahan kasus Corona tertinggi di dunia.
IDXChannel - Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban mengungkapkan sebuah fakta, dimana Indonesia telah menyalip India yang dikenal sebagai negara padat penduduk nomor dua di dunia.
Professor Zubairi mengunggah sebuah hasil screenshot data dari worldometers. Dia mengatakan Indonesia kini jadi negara ke-12 dengan penambahan kasus Corona tertinggi di dunia.
"Jumlah kasus COVID-19 satu minggu terakhir di Indonesia cukup tinggi: 321.235. Bahkan negara ini menyalip India dengan menempati peringkat 12 menurut data worldometers. Ini menjadi pengingat yang jelas bahwa bukan waktunya untuk lengah dan membiarkan COVID-19 kembali merajalela," kata Prof Zubairi dalam cuitan akun Twitter-nya, Kamis (17/2/2022).
Sebelumnya, Professor Zubairi juga mengatakan dalam twitnya bahwa benar jika rumah sakit masih dapat mengatasi. Namun dia mengingatkan agar tidak terburu-buru mengatakan sudah sampai di puncak dan menuju turun, dapat menimbulkan mispersepsi.
"Betul rumah sakit tidak kewalahan. Tapi jangan buru-buru nyatakan kita sudah di puncak gelombang dan menuju turun. Nanti publik bisa mispersepsi. Per hari ini saja ada 64.718 kasus baru dan 167 yang meninggal. Jumlah kasus itu membuat rekor harian kembali pecah," ujarnya pada Rabu (16/2)
Sedangkan, menurut juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, menerangkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit terus terkendali secara nasional. Angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33% dan Rumah sakit masih memadai untuk merawat pasien COVID-19 di fase Omicron ini.
"Untuk menekan korban akibat terinfeksi COVID-19, penguatan pelayanan kesehatan terus dilakukan selain upaya pencegahan melalui percepatan laju vaksinasi, testing dan tracing," katanya dalam resmi Kemenkes
Kemenkes mengimbau agar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan agar melakukan isolasi mandiri di rumah, atau di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah. Hal ini akan mampu meringankan beban rumah sakit hingga 70%. Dengan begitu pasien sedang hingga kritis bisa ditangani secara terfokus.
(SANDY)