Samator Indo Gas (AGII) Perluas Stasiun Pengisian di Pekanbaru
PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) meresmikan gedung stasiun pengisian terbarunya di Pekanbaru, Riau.
IDXChannel - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) meresmikan gedung stasiun pengisian terbarunya di Pekanbaru, Riau. Perluasan stasiun pengisian ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan pasar dan operasional perusahaan yang kian meningkat setiap waktu.
Selain merenovasi kantor, perseroan juga melakukan perluasan stasiun pengisian, yang semula hanya melayani pengisian gas oksigen, kini juga dapat melayani kebutuhan pengisian gas argon dan gas karbondioksida.
“Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan kapasitas sebagai produsen dan terus mengimbangi kebutuhan pasar yang kian meningkat," kata Direktur Utama AGII Rachmat Harsono dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Kantor yang terletak di kawasan industri ini diproyeksikan untuk menjangkau potensi pasar baru, khususnya untuk melayani kebutuhan para pelanggan dalam melakukan pengisian gas industri di wilayah Sumatera.
Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% di pada 2024. Untuk mencapai target tersebut, perseroan berencana memperbesar anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex).
Pada Desember 2023 lalu, perseroan telah mengantongi pinjaman sindikasi sebesar Rp4,6 triliun dari sejumlah mitra perbankan, di antaranya Bank Danamon, Bank OCBC NISP, Bank BRI, dan Bank CIMB Niaga sebagai Facility Agent dan Security Agent. Pinjaman tersebut ditargetkan untuk mendanai keterlibatan perseroan dalam proyek hilirisasi industri nasional pada 2024.
Sebelumnya, perseroan telah menganggarkan capex sebesar Rp1,1 triliun di 2024. Besaran capex AGII di tahun selanjutnya dipengaruhi oleh anggaran untuk membangun dua pabrik besar yang kini tengah berjalan, yakni pembangunan pabrik ke-56 di Batang, Jawa Tengah, dan pabrik ke-57 yang akan secara dedicated melayani PT Infineon Technology di Batam, Kepulauan Riau.
Secara operasional, perseroan menganalisa proyek tahun berikutnya akan berangkat dari potensi pertumbuhan yang baik dari sektor infrastruktur dan manufaktur lainnya, utamanya karena perseroan memiliki kesempatan untuk berperan secara strategis dalam proses pengolahan bahan mentah milik pelanggan.
(YNA)