Sandiaga Uno Beberkan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) bakal mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) bakal mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor pariwisata.
Namun, cepat atau lambatnya pengembangan proyekt tersebut bakal dipengaruhi oleh ketersediaan lahan yang ada. Selain itu, infrastruktur penunjang seperti jalan dan konektivitas juga menjadi upaya percepatan pengembangan 5 DPSP.
"Bertahap, pembangunan ini akan dilakukan di masing-masing wilayah, tentunya menyesuaikan dengan ketersediaan lahan dan juga kesiapan daripada infrastruktur penunjang," ujar Sandiaga Uno dalam Market Review IDXChanel, Senin (19/9/2022).
Saat ini kelima DPSP tersebut, yaitu Likupang, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo sudah mendapat Investasi dengan total nilai Rp6,5 triliun.
Investasi tersebut bakal digunakan untuk mengembangkan pengelolaan kawasan, pembangunan infrastruktur, akomodasi dan aksesibilitas. Namun, menurutnya perlu ketersediaan lahan.
"Ini akan bertahap (pengembangannya) dan fokus pada pembangunan hotel berbintang, restoran, dan akomodasi lainnya, dan juga kita akan menciptakan Destinasi kelas baru sekelas Bali," kata Sandiaga Uno.
Menurutnya 5 DPSP tersebut mempunyai keunggulannya masing-masing yang tidak kalah indah dengan Bali, yang saat ini menjadi pilihan mayoritas wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal tersebut yang membuat Sandiaga Uno optimis dalam menciptakan "Bali Baru" di 5 DPSP.
"Masing-masing punya keunggulan, yang tidak kalah dengan Bali, misal Danau Toba dengan danau vulkanik dan budaya yang sangat kental, Borobudur dengan peninggalan sejarah, Likupang punya pantai yang indah dan wisata bawah lautnya," sambungnya.
Nantinya 5 DPSP oleh dikelola oleh Swasta, BUMN, maupun Badan Otorita di bawah Kemenparekraf. Untuk Mandalika yang bertanggung jawab yaitu KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di bawah perusahaan BUMN PT ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Selanjutnya, Likupang bakal dikelolanya oleh PT Minahasa Permai Resort Development (PT MPRD).
"Sedangkan Danau Toba, Labuan Bajo dan Borobudur kami kelola oleh kawasan otorita, dikelola oleh Badan Otorita di bawah Kemenparekraf," ujarnya.
(FRI)