ECONOMICS

Satu Dekade Negosiasi, Uni Eropa dan Indonesia Capai Kesepakatan CEPA

Desi Angriani 13/07/2025 20:37 WIB

Melalui kesepakatan perdagangan ini, sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan dibebaskan dari tarif bea masuk atau dikenai tarif 0 persen.

Satu Dekade Negosiasi, Uni Eropa dan Indonesia Capai Kesepakatan CEPA (Foto: dok Setpres)

IDXChannel - Indonesia dan Uni Eropa mencapai kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) setelah melewati proses negosiasi selama satu dekade.

Melalui kesepakatan perdagangan ini, sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan dibebaskan dari tarif bea masuk atau dikenai tarif 0 persen.

“Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas,” ujar Presiden Prabowo saat bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). 

Sementara itu, Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen menegaskan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Uni Eropa di tengah tantangan global yang kian kompleks.

"Ketika ketidakpastian ekonomi bertemu dengan volatilitas geopolitik, mitra seperti kita harus semakin mendekat," ujar Ursula.

Menurut Ursula, kesepakatan ini bukan hanya tentang perdagangan, tetapi merupakan langkah besar dalam memperkuat kemitraan strategis yang lebih luas. 

Dia menekankan, bahwa CEPA akan membuka peluang baru bagi kedua belah pihak di berbagai sektor, termasuk investasi, rantai pasok, hingga transisi energi.

"Kita baru saja mencapai kesepakatan politik mengenai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius. Ini adalah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif setelah 10 tahun perundingan. Kita telah mencapai terobosan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo atas kepemimpinan Anda," tutur dia.

Ursula juga menyoroti makna penting dari kesepakatan tersebut di tengah meningkatnya tren proteksionisme di berbagai belahan dunia.  Dia menilai, baik Eropa maupun Indonesia telah memilih jalan yang tepat yakni keterbukaan, kolaborasi, dan peluang bersama.

"Eropa dan Indonesia memilih jalan yang berbeda. Jalan keterbukaan, kemitraan, dan peluang bersama," ujar dia.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE