ECONOMICS

Sebanyak 2.279 Ekor Sapi Mati Akibat PMK, Peternak Merugi hingga Rp30 Miliar

Adi Haryanto 25/08/2022 15:09 WIB

Sebanyak 2.279 ekor sapi mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam dua bulan terakhir di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sebanyak 2.279 Ekor Sapi Mati Akibat PMK, Peternak Merugi hingga Rp30 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak 2.279 ekor sapi mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam dua bulan terakhir di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Para peternak pun mengalami kerugian yang cukup besar. 

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Unang Husni Thamrin menyebut jumlah hewan yang terpapar PMK di KBB secara keseluruhan mencapai 44.367 ekor.

"Selama dua bulan PMK terjadi di KBB ada 2.279 ekor sapi yang mati. Kemudian 5.217 ekor sembuh dan 3.287 ekor dipotong paksa," kata, Kamis (25/8/2022).

Kasus PMK di KBB pertama kali terdeteksi pada 21 Mei 2022. Penularan pertama terjadi di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, dan dalam waktu dua bulan menyebar di 15 kecamatan. 

Mayoritas yang mati berjenis sapi perah dan didominasi dari wilayah utara yang merupakan sentra peternakan sapi di KBB. 

Kerugian akibat wabah PMK ini bagi peternak mencapai kurang lebih Rp30 miliar. Kerugian itu meliputi hewan ternak yang mati, penurunan hasil produksi susu, peningkatan ongkos perawatan, dan rentetan usaha lainnya yang berkaitan dengan produksi susu sapi dari hulu hingga hilir. 

"Kerugiannya memang cukup besar, mencapai sekitar Rp30 miliar hanya dalam dua bulan karena sektor yang terkait dengan peternakan sapi ini sangat banyak," ucapnya. 

Sekarang ini, lanjut Unang, wilayah KBB sudah dinyatakan bebas wabah PMK. Sebab ribuan hewan yang sempat terpapar kini seluruhnya dinyatakan sembuh, sehingga tidak ada lagi kasus PMK. Baik yang menyerang sapi perah, domba, dan kambing. 

Namun, kendati saat ini wilayah KBB sudah dinyatakan aman dari serangan PMK, para peternak diminta mesti tetap waspada. Terutama bagi hewan yang datang dari luar daerah, harus diperhatikan kesehatannya. Serta harus menjaga kebersihan kandang secara rutin setiap harinya agar tidak jadi berkembang biak penyakit.

"Kami tetap minta peternak waspada dan berhati-hati dengan hewan dari luar yang mau masuk ke daerah kita. Proses vaksinasi PMK juga tetap dilakukan," ujarnya. 

(FRI)

SHARE