ECONOMICS

Segera Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Karawang, LG Investasi Rp148,5 T

M Fadli Ramadan 13/01/2023 19:16 WIB

LG Energy Solutions akan memulai produksi baterai untuk kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, mulai 2024.

Segera Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Karawang, LG Investasi Rp148,5 T. Foto: MNC Media.

IDXChannel – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengonfirmasi LG Energy Solutions akan memulai produksi baterai untuk kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, mulai 2024.

Untuk proyek ini, LG menggelontorkan investasi sekitar USD 9,89 miliar (Rp148,5 triliun).

Seperti diketahui, LG memang sudah menanamkan modalnya di Indonesia untuk membangun pabrik baterai. Ini dikarenakan Indonesia memiliki banyak bahan baku untuk pembuatan baterai.

"Kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan. Direncanakan tahun depan produksi kita udah mulai berjalan, pada semester pertama 2024 dari yang dibangun oleh LG di Karawang,” kata Bahlil seperti dikutip dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/1/2023).

Selain itu, Bahlil juga memastikan tahun ini LG dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) akan memulai konstruksi ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir.

Sedangka untuk motor listrik, Bahlil meyampaikan pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan rancangan apa yang sesuai untuk mencuptakan lapangan pekerjaan yang cukup luas menyangkut pembangunan ini.

"Jadi ke depan yang kita bangun itu adalah ekosistem pembangunan EV dan motor (listrik) itu dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan. Seperti kita tahu beberapa negara seperti Thailand itu banyak sekali memberikan sweetner yang kemudian merangsang untuk industrinya dibangun dalam negara mereka," ujarnya.

Bahlil menegaskan Indonesia tak ingin hanya menikmati produk dari luar negeri, tapi produk tersebut harus dihasilkan dari dalam negeri. Mengingat Indonesia memiliki bahan baku yang membuatnya sangat tepat untuk melakukan langkah tersebut.

“Indonesia mempunyai pasar yang besar jangan sampai pasar kita itu dipenetrasi dengan produk luar negeri, kita harus jaga. Kedua, kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor. Ini mungkin yang perlu saya sampaikan terkait dengan hal itu, BUMN juga sering disampaikan untuk melakukan penyiapan infrastruktur yang lainnya,” ungkapnya.

Sejauh ini, Bahlil juga melihat komitmen yang diperlihatkan LG dan CATL sangat bagus terhadap keseriusannya dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Itu juga ditunjukkan melalui kerja sama dengan industri-industri di Indonesia.

“LG dan CATL itu konsepnya sama, jadi dari mining dia kerja sama dengan Antam kemudian smelternya itu juga kerja sama dengan ABC," jelas Bahlil.

"Kemudian baterai sel sampai recycle-nya, jadi ini satu ekosistem yang mungkin pertama di dunia karena yang lain itu kan parsial. Jadi, investasi LG sendiri sekitar USD 9,89 miliar (Rp148,5 triliun), dan CATL itu sekitar USD6 miliar (Rp90,5 triliun), ini yang sudah berjalan tahun ini,” ucapnya.

Bahlil juga menyebutkan bahwa pembangunan tambang dari LG berada di Maluku Utara, smelter prekursor ketot-nya berada di Batang, Jawa Tengah. Sedangkan CATL masih menentukan lokasi antara di Batang dan Kalimantan Utara. (NIA)

SHARE