ECONOMICS

Segini Potensi Nilai Perputaran Uang dari Wisnus dan Wisman saat Libur Nataru

Syifa Fauziah 21/12/2024 11:45 WIB

Kemenpar menilai pergerakan wisatawan nusantara dan mancanegara selama musim libur Nataru 2024/2025 akan berdampak signifikan terhadap perekonomian.

Segini Potensi Nilai Perputaran Uang dari Wisnus dan Wisman saat Libur Nataru. (Foto Syifa/MPI)

IDXChannel - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai pergerakan wisatawan nusantara dan mancanegara selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 akan berdampak signifikan terhadap perekonomian.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, potensi perputaran uang pada wisatawan mancanegara sebesar Rp22,5-Rp29,2 triliun. Diproyeksikan ada sebanyak 110,7 juta pergerakan wisatawan nusantara selama periode tersebut.

"Dengan perputaran uang (wisatawan nusantara) sebesar Rp116 miliar. Untuk potensi perputaran uang pada wisatawan mancanegara sebesar Rp22,5 sampai Rp29,2 triliun," ujarnya dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024) malam.

Selain itu, Widiyanti juga memproyeksikan pergerakan wisatawan mancanegara yang akan melakukan liburan selama musim Nataru 2024-2025 sebanyak 1 juta hingga 1,325 juta.

Pergerakan wisatawan nusantara saat libur Nataru terpusat di Pulau Jawa. Tiga provinsi tujuan utama adalah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Jawa Barat. Daerah lain yang diperkirakan juga akan menerima banyak kunjungan wisatawan adalah Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Lampung, serta Sulawesi Selatan.

Di sisi lain, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menerangkan, libur Nataru tentu dibarengi dengan cuaca ekstrem yang tidak menentu. Untuk itu, Kemenpar menerbitkan surat edaran kepada pemerintah dan pengelola destinasi wisata.

"Jadi destinasi alam itu memang menjadi perhatian kita juga karena di Desember sudah masuk musim penghujan dan ini rawan dan mungkin ada kejadian alam yang kita harap tidak terjadi," ujar dia.

Ni Luh Puspa mengatakan, surat edaran itu telah dirilis ke pemangku kepentingan untuk memastikan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dan memastikan keselamatan serta keamanan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata selama periode Nataru.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan visitasi terhadap persiapan di wilayah di Provinsi Bali untuk isu kemacetan terjadi menuju bandara selama musim liburan, wilayah Banyuwangi Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

"Kemarin sudah tinjau kesiapan bandara dan semua terpusat pada hal itu. Jadi di bandara sudah disiapkan skema. Sudah kita pastikan," kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE